Tuesday, November 12, 2013

Sebelum Gelar Demo, Perwakilan Buruh Terima “Peluru”

Dugaan jika aksi demo yang selama ini digelar buruh Kota Bitung untuk memperjuangkan kesejahteraan hanya dimanfaatkan sejumlah oknum mulai terkuak. Buktinya, dari informasi yang didapatkan sejumlah wartawan, beberapa oknum perwakilan buruh diduga sering mendapatkan uang atau peluru dari walikota dan pejabat ketika berencana menggelar aksi.
“Salah satu contoh Sabtu (26/10) lalu sebelum aksi demo dilakukan hari Senin (28/10), Selasa (29/10) dan Rabu (30/10), sejumlah perwakilan buruh yakni RM alias Rusdi, H alias Hans, RS alias Robby, PT alias Petu dan dua orang yang saya tidak kenal menemui walikota dengan tujuan menyampaikan rencana demo,” kata salah satu sumber resmi di kediaman walikota.
Menurut sumber, para perwakilan buruh tersebut masing-masing menerima uang sebesar Rp1 juta per orang dengan harapan tak menggelar demo. “Makanya aksi demo yang digelar hari Senin dan Selasa, oknum perwakilan buruh tidak muncul kendati ada aksi demo di kantor walikota,” katanya.
Nanti pada hari Rabu kata sumber, baru perwakilan para buruh muncul memimpin demo. Itupun hanya mengikuti agenda buruh nasional dan tuntutan yang disampaikan hanya datar-datar karena telah menerima uang.
Tak hanya menerima uang dari walikota, tapi rupanya ketika aksi demo buruh menolak rayonisasi para perwakilan buruh ini diam-diam menemui Kadis Perhubungan sehari sebelum aksi digelar. Dimana menurut sumber lain, pertemuan dilakukan sang Kadis dengan para oknum perwakilan buruh yang sama menemui walikota di Cafe Daseng Madidir.
Hasilnya, aksi demo penolakan rayonisasi yang harusnya ikut dihadir Rusdi Cs, hanya dihadiri Rocky Oroh yang notabene tidak dilibatkan dalam pertemuan di Cafe Daseng. Dan Oroh sendiri mengaku tidak tahu menahu soal pertemuan tersebut serta alasan Rusdi Cs membatalkan untuk ikut dalam aksi.
Sementara itu, salah satu perwakilan buruh yang diduga ikut dalam pertemuan walikota, Petrus Sidangoli tidak membantah pertemuan tersebut. Ia mengaku hampir terlambat ketika rekan-rekannya bertemu dengan walikota di kediaman.
“Waktu itu kami yang hadir dalam pertemuan diberikan uang oleh walikota,” katanya



Sumber : beritamanado.com

No comments:

Post a Comment