Berbeda dengan demo buruh di Indonesia, protes kenaikkan upah di Amerika
Serikat (AS) tampak berjalan dengan aturan yang lebih ketat dan
mengikat. Terbukti, lima pegawai toko yang memprotes kenaikkan upah
harus menginap di balik jeruji penjara karena berdemo lebih dari jam
yang ditentukan pihak berwenang.
Seperti dikutip dari CNN, Senin (11/11/2013), pekan lalu
sekitar 100 pegawai Walmart Stores Inc. di Los Angeles turun ke jalan
memprotes kenaikan upah dan duduk depan salah satu toko Walmart. Juru
Bicara Walmart Brooke Buchanan mengatakan, perusahaan mengenali tiga
pegawai dan dua mantan pegawainya yang ditangkap.
Menurut serikat
pekerja Walmart yang berada di balik demo tersebut, OUR Walmart, lima
pegawai itu berada di antara 49 aktivis pekerja lainnya.
Organisasi pekerja yang juga terdiri dari ahli agama dan sejumlah komunitas telah dua hari berdemo menuntut retailer
terbesar di AS tersebut untuk menaikan upah pegawainya. Tuntutan lain
yang juga diteriakan para pendemo adalah pemberian tunjangan dan
pengaturan jam kerja yang lebih baik serta hak untuk berbicara.
Para
pendemo tengah duduk di tengah jalan di depan toko Walmart di Los
Angeles saat polisi datang dan mencoba menetralisir area. Menurut Juru
Bicara Departemen Kepolisian Los Angeles Bruce Borinhanh, para pekerja
yang menolak keluar dari jalan setelah waktu demo habis, pukul 18.00
waktu setempat, langsung diamankan dan ditangkap.
Sementara itu,
Buchanan mengatakan, perusahaan merasa bangga karena telah memberikan
peluang bagi para pendemo untuk menyuarakan keinginannya.
"Alasan
mengapa hanya sedikit pekerja yang berpartisipasi dalam aksi demo
tersebut adalah karena waktu protes yang terbatas," jelasnya.
Hampir
setahun lalu, penangkapan serupa juga terjadi pada para pekerja yang
melakukan aksi demo di AS. Pergerakan serupa terjadi pada November tahun
lalu saat seluruh aktivis dan pegawai mendemo 100 toko Walmart di AS.
Salah satu aksi demo terbesar di AS tersebut dikenal dengan sebutan
`Black Friday`.
Saat `Black Friday` berlangsung, sembilan orang
ditangkap karena tidak mengikuti arahan kepolisian. Saat itu OUR Walmart
mengungkapkan hanya empat aktivisnya yang ditangkap. Sejak saat itu,
banyak pegawai yang berhenti bekerja karena tak tahan lagi dengan gaji
yang sangat rendah dan sulitnya menyuarakan pendapat di Walmart.
Sumber : liputan6.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment