TUDINGAN Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bahwa aksi
unjuk rasa buruh sudah anarkis dibantah oleh Presiden Konfederasi
Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal.
Lalu, bagaimana dengan tudingan lain, seperti demo buruh ditunggangi? Vinsensius Segu dari InilahREVIEW mewawancarai Said Iqbal di kantornya, Jumat sore pekan lalu. Petikannya:
Apa sebenarnya target dari aksi demo yang Anda lakukan?
Mengembalikan
kesejahteraan kaum buruh agar pertumbuhan perekonomian Indonesia dapat
dirasakan juga oleh semua rakyat. Hidup ini harus berbagi,jangan
perusahaan untung tapi upah buruh tetap murah.Ini kan tidak adil. Para
buruh jangan hanya dijadikan sebagai pekerja outsourcing terus.
Kami melakukan demo untuk mengubah itu. Dan, ukuran mengubah adalah
perintah undang-undang. Lalu, apanya yang salah dengan gerakan kami?
Pengusaha menganggap demo buruh sudah di luar batas, karena melakukan intimidasi atau menyandera pimpinan pabrik. Tanggapan Anda?
Itu
kan pendapat mereka, kita tentu punya pendapat yang berbeda. Yang
berhak memberikan penilaian itu polisi. Sampai saat ini tidak pernah ada
statement dari pihak kepolisian yang negatif, bahkan Kapolda
Metro Jaya mengatakan demo buruh berlangsung baik dan tertib. Dan,
sampai saat ini tidak ada buruh yang dikriminalkan atau dipenjara.
Memang ada satu dua pabrik yang sampai pagarnya roboh, tapi itu masih
normatif dan tidak masuk kategori anarkis. Kami sangat mengapresiasi
peran kepolisian dalam hubungan industrial sudah sangat tepat.
Apindo mengatakan aksi demo itu tidak dilakukan oleh buruh yang bekerja di perusahaan yang menjadi anggotanya.Komentar Anda?
Statement
itu tidak tepat. Sesungguhnya buruh yang demo kemarin itu adalah buruh
yang bekerja di pabrik itu. Karena serikat pekerja mereka adalah bagian
dari federasi.Jadi, mereka meminta kepada perangkat federasi agar ada
aksi solidaritas. Jadi, bohong kalau ada yang mengatakan buruh yang demo
bukan buruh yang bekerja di pabrik itu.
Apindo juga mempertanyakan apakah benar yang berdemo itu adalah organisasi yang mewakili buruh?
Saya melihat itu hanya statement kepanikan pengusaha saja. Kepanikan terhadap rencana pemerintahuntuk menghapus tenaga alih daya (outsourcing),
dan mendukung kenaikan komponen KHL (Kebutuhan Hidup Layak) buruh.
Pemerintah sekarang sudah mulai memikirkan kesejahteraan rakyat dan
buruh Indonesia.
Indikator pertumbuhan ekonomi kita yang terus
membaik,seharusnya diikuti dengan daya beli masyarakat yang juga naik.
Sangat ironis kalau pertumbuhan naik, tapi KHL buruh tetap rendah. Itu
hanya omongan orang panik saja. Seharusnya pengusaha ngaca dulu. Jangan buruk muka, tapi cermin yang dibelah.
Apindo juga mensinyalir bahwa yang demo itu sebagian besar bukan buruh, tapi pengangguran?
Ha-ha-ha…,
itu kan kata mereka. Semua bisa dibuktikan mereka dari PT mana. Kami
sebagai federasi memiliki data lengkap mengenai anggota kami.Sekali lagi
saya katakan itu hanya statement orang panik.
Ada isu kalau aksi buruh ini ditunggangi oleh kepentingan lain.
Saya
tegaskan bahwa 100% gerakan buruh ini tidak ada yang memboncengi.Tidak
ada yang menunggangi.Tidak ada intrik politik,tidak ada
kekuatan-kekuatan tertentu atau kelompok-kelompok tertentu yang adainterest
terhadap pemerintah. Ini murni isu buruh, isu rakyat. Jadi, saya
tegaskan tidak ada kepentingan lain dalam aksi-aksi kami, selain
memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh.
Pengusaha mengancam akan hengkang bila buruh terus menekan mereka. Komentar Anda?
Mereka
hengkang itu karena didemo atau alasan lain, kan bisa dilihat
dulu.Perlu dicatat bahwa dari enam perusahaan yang mereka sebut bakal
hengkang, semuanya bermasalah. Dari tiga bulan lalu mereka memang sudah
menghentikan produksi karena bermasalah.
Memang kami melakukan sweeping,itu karena negara lalai dalam law enforcement. Alasan kami sweeping karena mereka mempekerjakan tenaga outsourcing pada kegiatan pokok produksi yang sebenarnya tidak boleh. Perlu juga diketahui bahwa sebelum aksi sweeping pihak
serikat pekerjanya telah membuat surat ke manajemen, tapi tidak ada
tanggapan. Dari sekitar 120-an perusahaan yang bermasalah, ada sekitar
90% memilih berunding dan tidak kita sweeping.Itu yang tidak pernah diangkat oleh Apindo.
Sumber : inilah.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment