Friday, October 25, 2013

Serikat Buruh Tak Kompak Soal Rencana Aksi Mogok Nasional

Sebanyak 3,7 juta buruh di bawah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) memilih tidak ikut mogok nasional yang akan berlangsung 30 Oktober 2013 hingga 1 November 2013. Hal ini berlawanan denganKonfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang memilih mogok nasional. "Ada 2 Konfederasi Besar yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang dipimpin Andi Gani Nena Wea dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Mudofir memutuskan tidak ambil bagian dalam mogok
nasional 30 Oktober hingga 1 November 2013," tegas Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea kepada detikFinance. Menurutnya Untuk KSPSI memiliki 3,7 juta anggota dari perusahaan-perusahaan multinasional seperti Freeport, Newmont dan Maspion. Andi mengatakan pihaknya memilih untuk memperjuangkan kenaikan upah minimum (UMP) 2014 melalui dialog dengan dewan pengupahan provinsi
dan kabupaten/kota."Kami ingin memaksimalkan perjuangan kami di dewan pengupahan karena kami masing-masing punya perwakilan di dewan pengupahan di semua tingkatan," katanya.
Ia menghormati dan menghargai langkah yang dilakukan KSPI di bawah Said Iqbal. Walaupun berbeda cara
penyampaian, ia dan kelompok Said Iqbal berkomitmen untuk memperjuangkan nasib para buruh di Indonesia. "Perjuangan kami intinya untuk kesejahteraan buruh Indonesia, ada yang lewat mogok nasional dan kami melakukan perjuangan di dewan pengupahan juga aksi besar besaran. Dan yang paling penting buat kami adalah agar pemerintah mau mendengar jeritan kaum buruh yang
sangat kesulitan saat kenaikan bahan bakar minyak mencapai 40% dan itu berpengaruh besar untuk kehidupan buruh," katanya.
"UMP saat ini sebenarnya hanya merupakan jaring pengaman Batas minimal upah untuk lajang yang bekerja dibawah 1 Tahun tetapi kenyataannya UMP dijadikan batas
tertinggi untuk upah buruh," cetusnya.


Sumber: detikfinance.com

Hari Ini Personel Polisi Siap Kawal Ribuan Buruh

Antisipasi aksi mogok kerja nasional (Monas) yang akan digelar oleh sejumlah elemen buruh pada 28 Oktober hingga 2 November mendatang, Polda Jawa Timur menginstruksikan agar sejumlah jalan di Surabaya ditutup dan dialihkan jalurnya.
Bahkan, untuk mengamankan aksi Monas itu, Polda Jawa Timur akan menurunkan personel sebanyak 38 SSK atau sekitar 3.800 personel. Perinciannya, 8 SSK dari Satuan Brimob, 5 SSK dari Dalmas, 3 SSK dari Staf Polda Jawa Timur, 8 SSK Dalmas Polrestabes Surabaya, dan sisanya dari Polres jajaran masing-masing 1 SSK,
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono, Kamis siang (24/10) dalam gelar pers-nya di ruang Bid Humas Polda. “Ada beberapa ruas jalan di Surabaya yang akan ditutup secara total, ada pula yang dialihkan jalurnya,” beber Awi Setiyono.
Dijelaskan mantan Wadirlantas Polda Jawa Timur itu, ruas jalan di Kota Pahlawan yang akan ditutup total adalah Jalan Gubernur Suryo yang diperkirakan akan menjadi pusat konsentrasi para pengunjuk rasa. Kemudian arus lalu lintas dari arah Gemblongan menuju Gedung Grahadi di Jalan Gubernur Suryo.
“Di Jalan Gemblongan, arus lalu lintasnya nanti akan dialihkan ke Jalan Genteng Kali. Sedangkan arus lalu lintas dari Undaan Wetan menuju Ngemplak akan dialihkan dengan berbelok kiri melewati Jalan Ambengan. Sementara arus dari Jalan Wali Kota Mustajab menuju Grahadi yang melewati arah Jalan Simpang Dukuh, dialihkan menuju Jalan Genteng Kali. Untung Jalan Simpang Dukuh, ditutup total,” tuturnya.
Sementara arus lalu lintas dari Jalan Basuki Rahmat menuju Gubernur Suryo, masih menurut perwira tiga melati ini, juga dialihkan ke Jalan Embong Malang. “Atau melewati Jalan Tidar, Blauran, dan Kedungdoro. Serta arus lalu lintas Jalan Embong Wungu yang mengarah ke Gubernur Suryo dan jalan melalui Jalan Taman Apsari, ditutup total, dialihkan melewati Jalan Panglima Sudirman.”
Untuk masalah pengamanan ini, masih menurut Awi, pihaknya akan melakukan pengawalan mulai berangkat, saat berunjukrasa, hingga selesai dan pendemo kembali ke tempatnya masing-masing.
“Ini berlaku untuk pendemo dari Surabaya dan semua pendemo dari daerah sekitar yang ikut aksi. Selain itu, polisi juga akan melakukan pengamanan supaya jangan sampai ada aksi sweeping ke pabrik-pabrik yang bisa memicu terjadinya bentrokan,” jelas dia.
Awi juga menegaskan, nantinya pengamanan ini akan dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Unggung Cahyono. “Bahkan, sejak Kamis pagi tadi sejumlah polisi mulai menggelar gladi rangka di Mapolda Jatim. Dan besok serta hari-hari berikutnya akan digelar persiapan-persiapan peralatan pengamanan,” pungkasnya.

Sumber: timlo.net

Buruh Jakarta Kumpul di Jakarta Timur

Jakarta Timur akan dijadikan titik berkumpul bagi para buruh yang berunjuk rasa pada 28 Oktober mendatang. Diperkirakan, 3 sampai 5 ribu buruh akan berkumpul di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur. "Banyak federasi kerja yang akan bergabung," kata Sekretaris Jenderal Forum Buruh Jakarta, Muhammad Toha, kepada Tempo, Kamis 24 Oktober.

Ia mengatakan, pada 28 Oktober merupakan permulaan bagi unjuk rasa yang akan dilakukan hingga 1 November 2013. Tuntutannya pun sama, yakni meminta kenaikan upah hingga 50 persen dari upah minimum provinsi (UMP) saat ini yang mencapai Rp 2,2 juta. Namun, ia mengakui, belum mematangkan rencana unjuk rasa yang akan berlangsung lima hari itu. "Intinya, kami menuju mogok nasional," ujarnya.

Mengenai buruh di kawasan industri lain seperti Kawasan Berikat Nasional (KBN), Sunter, atau di sekitar pelabuhan, Toha mengatakan, mereka memastikan untuk ikut berpartisipasi pada unjuk rasa buruh 28 Oktober mendatang. "Namun sampai saat ini mereka ingin berdemo di daerah masing-masing," kata Toha.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengatakan sembilan anggota afiliasi akan melakukan mogok kerja jika tuntutan akan kenaikan upah 50 persen buruh tak dipenuhi. Pada Senin, 28 Oktober 2013, sekitar 3 juta massa aksi KSPI itu akan keluar dari pabrik dan tak berproduksi. Jika timbul kemacetan, KSPI memohon maaf kepada masyarakat.

Sumber: tempo.co

Polri Tak Gunakan Senjata Api untuk Amankan Demo Buruh

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menyatakan, polisi siap mengamankan demonstrasi massal buruh yang rencananya dilakukan pada 30 Oktober hingga 2 November 2013. Badrodin mengatakan, untuk pengamanan aksi demo ini, Polri sudah punya prosedur operasional.

"Kami tidak akan menggunakan senjata api," kata Badrodin saat ditemui wartawan di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, 25 Oktober 2013.

Bahkan Polri tak akan menggunakan peluru jenis karet untuk mengamankan demo massal buruh. Menurut Badrodin, Polri punya enam tingkat pengamanan, yakni:

1. Polisi akan menggunakan upaya persuasif melaluai ucapan lisan,

2. Polisi akan menggunakan kekuatan tangan secara lunak,

3. Jika tetap bandel, polisi akan menggunakan kekuatan tangan secara keras,

4. Polisi akan menggunakan berbagai peralatan,

5. Polisi gunakan gas air mata dan meriam air,

6. Polisi akan menggunakan senjata api.

Dalam mengamankan aksi unjuk rasa buruh, Polri membatasi diri hingga tingkat lima. "Jadi senapan yang kami gunakan berjenis laras licin (pelontar gas air mata)." Meski begitu, Badrodin berharap nantinya unjuk rasa massal buruh berjalan lancar tanpa kericuhan.

Sebelumnya, buruh mengancam akan melakukan mogok nasional pada 28 Oktober hingga 1 November. Mereka menuntut kenaikan upah 50 persen yang berlaku secara nasional.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, mogok nasional akan dilakukan di 200 kabupaten kota dan 20 provinsi. Sebanyak 20.000 buruh, yang tergabung dalam asosiasinya, sudah menyatakan diri akan ikut. Lalu serikat buruh Tangerang, Semarang ,dan Makassar juga sudah mengkonfirmasikan untuk bergabung.




Sumber: tempo.co

Testimoni Penulis..

Haru, bangga dan takjub..kita saya melihat baik di TV maupun dijalan-jalan sepanjang saya lewati dari Bogor ke Depok..melihat para Buruh bergerak bersama-sama melakukan aksi damai untuk menuntut hak dan kesejahteraannya yang memang seharusnya para buruh dapatkan.  Saat ini perjuangan Buruh sudah sangat berkembang hingga kepelosok-pelosok. Yang tahun sebelumnya belum bergerak, kita muncul daerah-daerah lain melakukan aksi yang sama demi kesejahteraan buruh. Mudah-mudahan hal ini dapat terus dipertahankan dan dikembangkan.
Hal tersebut mengingatkan saya pada kejadian tahun lalu (MONAS I), bersama kawan-kawan buruh melakukan aksi yang sama menuntut hak-hak buruh yang terampas dengan slogan HOSTUM.
Ada perasaan bangga saya bisa berkesempatan ikut terlibat dalam aksi tersebut. Alhamdullillah Aksi tersebut mendapatkan hasil yang menurut saya cukup maksimal dengan kenaikan UMP Bogor yang menjadi salah satu kenaikan UMP yang tertinggi di Indonesia.
Begitu juga dengan aksi mogok kerja yang saya dan kawan-kawan lakukan di perusahaan tempat saya bekerja dulu di PT Mastrotto Indonesia selama lebih dari 3 bulan. Walaupun mungkin hasil yang didapatkan kurang maksimal dengan tuntutan kita, tapi banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan dan menjadi salah satu bekal saya dalam menjalani kehidupan saya saat ini.
Ketidak berhasilan itu terjadi karena kesalahan saya dan kawan-kawan PT Mastrotto sendiri, dimana kita mudah untuk di pecah belah dan disusupi oleh pengkhianat-pengkhianat perjuangan buruh.
Kepada kawan-kawan di mastorotto yang dulu berjuang bersama-sama, percayalah kawan, kita tidak kalah kok, saya sangat yakin kita menang. Sebagai pejuang buruh kita tidak boleh menyerah, jangan suka mengeluh, yakinlah bahwa tuhan pasti memberikan jalan lain untuk kita. Itu terbukti dengan saya sekarang. Saya sekarang merasa menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Ayo, kawan yakinlah kalian pun mampu untuk itu.
Pada kesempatan ini juga saya ingin sekali mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ketua PUK saya Bung Yusuf Wijaya. Saya salut dengan kegigihan dan perjuangannya dalam membela para anggotanya. Anda adalah Ketua yang amanah..(salut Bro..). Kepada ketua DPC FSPMI kab Bogor Bung Willa serta perangkat organisasi (DPC, DPW dan DPP FSPMI), Bung Anwar, Bung Anawi, terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah memberikan masukan, informasi dan dukungan kepada kami dalam aksi mogok kerja saat itu. Kepada salah satu tokoh idola saya Bung Said Iqbal, Saya sangat bangga dapat bertatap muka dan bersalaman dengan anda. Hampir saya tidak percaya saat itu saya dapat bertatap muka dengan Anda. Bagi saya Bung Iqbal adalah Penggerak Buruh yang paling utama yang sangat berkompeten dan Amanah. Tanpa kehadiran Bung Said Iqbal saya kira pergerakan buruh Indonesia tidak akan sehebat saat ini. Kepada Kawan-kawan seperjuangan yang telah membantu dan memberikan solidaritas yang begitu tinggi, yang terus hadir pada saat aksi mogok kami, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semuanya. Salut dan penghormatan saya berikan kepada seluruh massa solidaritas buruh dari berbagai kawasan industri dan Serikat Pekerja. Hanya Tuhan Yang Maha Esa yang dapat membalas kebaikan saudara-saudara buruh semuanya.Mudaha-mudahan diberi ganjaran pahala yang sebesar-besarnya.
Kepada para pembaca blog  ini saya membutuhkan masukan, saran, informasi kepada saya agar blog ini bisa terus berkembang dan dapat menjadi salah satu informasi yang dapat bermanfaat bagi para buruh di Indonesia. Blog ini merupakan salah satu alat perjuangan bagi saya dalam mendukung perjuangan buruh yang tidak akan pernah padam dalam diri saya walaupun mungkin saya belum bisa berkesempatan kembali hadir turun ke jalan seperti dulu lagi. Jika ada pemikiran atau tulisan rekan-rekan buruh yang mau dituangkan di blog ini saya persilahkan untuk mengirim email ke saya di budyhermawan1977@gmail.com. Saya sangat mengharapkannya.


Maju Terus Buruh Indonesia..
Hidup Buruh....Hidup Buruh.....Hidup Buruh...
Salam Solidaritas Tanpa Batas....

Buruh butuh beli bedak dan lipstik (wawancara Said Iqbal)

Selama tahun ini ratusan buruh terus turun ke jalan menuntut kenaikan kesejahteraan, menolak sistem karyawan lepas dan upah rendah. Akhir Oktober ini mereka berencana berunjuk rasa lagi.

Kali ini buruh bakal mendesak pemerintah menerapkan perhitungan upah layak dari 84 item diajukan bukan, 60 poin versi pemerintah. Atau buruh meminta kenaikan upah mencapai 50 persen.

Karena parameter 60 item KHL sangat rendah. Misalnya, hanya diberikan sepuluh kilogram beras per bulan, lima ikan segar, daging 0,7," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal kepada merdeka.com Rabu lalu. "Padahal kita tahu kebutuhan daging kalau gizi buruh mau baik minimal dua kilogram tiap bulan."

Berikut penuturan Said kepada Alwan Ridha Ramdani saat ditemui di Hotel Mega Kuningan, Cikini, Jakarta Pusat.

Buruh akan mogok nasional akhir bulan ini, apa alasannya?

Kita melakukan mogok nasional ini karena pemerintah dan pengusaha tidak sungguh-sungguh melakukan negosiasi terhadap tuntutan disampaikan. Tuntutan paling penting ada empat hal: naikkan upah minimum 50 persen karena kita menggunakan 84 item kebutuhan hidup layak bukan 60 item KHL.

Alasan penolakan?

Kenapa kita menolak 60 item KHL walau sudah ada peraturan menterinya? Karena parameter 60 item KHL sangat rendah. Misalnya, hanya diberikan sepuluh kilogram beras per bulan, lima ikan segar, daging 0,7 kilogram. Padahal kita tahu kebutuhan daging kalau gizi buruh mau baik minimal dua kilogram tiap bulan.

60 item KHL itu tidak ada bedak dan lipstik walau saya disinisin oleh pengusaha atas permintaan ini. Buruh perempuan butuh dan memakai bedak dan lipstik. Kalau mengikuti item 60 KHL itu tidak ada, tetapi bedak dan lipstik harus tetap dibeli. Uangnya darimana?. Termasuk ukuran rumah hanya 3x4 meter persegi dihuni oleh dua orang dan lainnya.

Jadi permintaan upah 50 persen rasional?

Permintaan upah 50 persen itu rasional. Jakarta Rp 3,7 juta per bulan. Kalau ini tidak dipenuhi, mogok nasional adalah jawabannya.

Tuntutan lainnya?

Kedua isu tentang jaminan kesehatan. Undang-undang BPJS dan Undang-undang SJSN mengatakan seluruh rakyat pada 1 Januari 2014 harus mendapatkan jaminan kesehatan. Tidak ada lagi rakyat Indonesia ditolak kalau mau berobat ke rumah sakit dan tidak bertahap.

Tetapi realitanya, pengusaha dan pemerintah, khususnya pemerintah, hanya menginginkan 86,4 juta saja sebagai penerima bantuan iuran untuk orang miskin dan tidak mampu. Kita menolak karena dengan demikian ada orang tidak bisa berobat.

Data resmi di sekretariat wakil presiden, orang miskin dan tidak mampu 96,7 juta, artinya ada selisih 10,3 juta. Nantinya mereka bisa ditolak saat berobat di rumah sakit.

Apakah mogok adalah jalan terakhir karena tuntutan selalu ditolak?

Kita sudah sampaikan tuntutan kita. Aksi adalah pilihan terakhir ketika lobi dan negosiasi tidak bisa dilakukan. Sekarang tanya Apindo dan pengusaha hitam itu. Saya katakan pengusaha hitam karena ada pengusaha baik, tetapi tertutupi oleh pengusaha hitam menguasai Apindo. Ada nggak mereka perhatian soal sistem upah layak?

Kami punya, yaitu 84 item hasil penelitian lembaga survei independen Akatiga dan Asia memotret kebutuhan upah. Dari hasil survei itu kita punya gagasan dan konsep. Pengusaha tidak punya konsep. Selalu bilang susah, ya susah karena buruhnya juga susah.

Jadi mogok nasional sudah dipastikan?

Mogok nasional ini sudah bisa dipastikan akan dilakukan pada 31 Oktober dan 1 November 2013. Mogok akan melibatkan tiga juta buruh di 20 provinsi, bahkan tiga provinsi lagi akan terlibat. Dari 200 kabupaten/kota, sudah pasti 150 kabupaten/kota. Juga melibatkan ratusan ribu perusahaan di 40 kawasan industri.

Biodata

Nama:
Ir. Said Iqbal ME

Tempat dan Tanggal Lahir:
Jakarta, 5 Juli 1968.

Pekerjaan:
Manajer PT. Panasonic Health (PHCI), Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, Bekasi (1991-sekarang).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (2006-sekarang)
Ketua umum Serikat Pekerja di Panasonik (1992-1997)
Sekretaris Jenderal DPP Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) (19992006)
Anggota Dewan Pengupahan Nasional (2006-sekarang)

Pendidikan:
S2-Master Ekonomi Universitas Indonesia
S1-Politeknik Universitas Indonesia
S1-Teknik Mesin Universitas Jayabaya

Sumber : merdeka.com

Apindo ingin upah buruh rendah (wawancara Dengan Said Iqbal)

ekitar tiga juta buruh di seluruh Indonesia akan mogok nasional di kawasan industri atau pabrik tempat mereka bekerja. Ini sebagai upaya menekan pemerintah agar mau merundingkan kembali upah layak 2014.

Mereka menuntut perubahan perhitungan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dari 60 menjadi 84 item supaya kesejahteraan buruh bisa meningkat. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal menegaskan mogok nasional adalah jalan terakhir agar tuntutan buruh didengar dan dijadikan patokan.

Sederhananya, rata-rata pencapaian upah minimum buruh terhadap kebutuhan hidup layak dengan KHL 60 item itu 89 persen. Artinya setiap bulan, buruh berutang sebelas persen," katanya kepada merdeka.com Rabu lalu.

Berikut penjelasan Said saat ditemui Alwan Ridha Ramdani di Hotel Mega Kuninga, Cikini, Jakarta Pusat.

Pemerintah klaim gaji buruh sudah tinggi dibanding negara lain?

Perlu dipahami, Indonesia bukan hanya Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke. Setiap daerah punya upah minimum berbeda tergantung biaya hidup. Kalau perusahaan padat karya saat ini dikeluhin dan tidak mampu lagi beroperasi di Jabodetabek karena upah minimumnya tinggi akibat biaya hidup tinggi. Jalan keluarnya adalah tinggal relokasi, misalnya ke Semarang, Kendal, Boyolali, Subang dan Sukabumi biaya hidup dan upahnya masih rendah.

Upah minimum saya sebut, seperti Semarang, Kendal, Boyolali, Subang, dan Sukabumi sama dengan Kamboja, Vietnam. Siapa bilang kita kalah bersaing? Mungkin persoalannya kita tinggal minta infrastruktur kepada pemerintah.

Misal, pemerintah bangun jalan tol Ciawi dan Sukabumi. Subang nyambung jalan tol di Cipularang, terbangun infrastruktur. Semarang, Kendal, dan Boyolali tinggal dibangun tol menuju pelabuhan. Siapa bilang kita kalah dengan kamboja dan vietnam, tidak.

Barulah daerah-daerah Jabodetabek untuk industri padat modal, seperti pertambangan, perbankan, elektronik, kimia, dan farmasi. Perusahaan pasti mampu, kalau tidak mampu bohong.

Artinya pemerintah tidak punya konsep industrialisasi untuk menekan upah?

Pemerintah punya konsep industrialisasi, cuma ditekan oleh pengusaha hitam tetap ingin mempertahankan konsep upah murah sehingga buruh bisa diatur sesuai kehendak mereka.

Para investor, terutama dari Korea, Taiwan, dan Hongkong di tekstil dan garmen harus diajarin jangan bayar dengan upah murah. Padahal mereka dibayar mahal oleh pembeli seperti Nike, Fuma, Adidas, dan lainnya.

Tapi ada dewan pengupahan menentukan konsep upah?

Mau tahu apa hasil survei dewan pengupahan menghabiskan dana Rp 2 miliar? Hanya tambah empat item: ikat pinggang dan dompet. Itu tidak perlu Rp 2 miliar, tinggal pergi ke pasar Tanah Abang. Hanya omong doang. Bayangin, uang negara hanya untuk menambah dompet, ikat pinggang, dan deodoran. Ngawur.

Pemerintah mengaku melakukan subtitusi untuk upah, misalnya mendekatkan perumahan dengan industri?

Itu untuk jangka panjang. Kita setuju dibangun super blok perumahan buruh di kantong-kantong industri sehingga bisa menekan sewa rumah. Dibangun sistem transportasi massal sehingga bisa mereduksi ongkos. Tapi itu jangka panjang dan silakan dituangkan dalam KHL. Jangka awalnya 84 item itu. Sambil program itu berjalan maka secara otomatis item KHL akan menurun. Jadi tidak usah khawatir.

Catatan KSPI soal kondisi buruh, apakah berada dekat garis kemiskinan?

Sederhananya, rata-rata pencapaian upah minimum buruh terhadap kebutuhan hidup layak dengan KHL 60 item itu 89 persen. Artinya setiap bulan buruh berutang sebelas persen. Itu menunjukkan kenapa buruh walau gaji minimum, dia pakai kartu kredit. Mayoritas buruh, gali lubang tutup lubang, tinggal bersama mertua, tinggal di atas got dibikin kontrakan kecil. Makan pagi mie instan, siang nasi putih, dan malam mie instan lagi.

Itu hampir terjadi di seluruh Indonesia?

Itu rata-rata nasional, itu menjelaskan fakta. Pemerintah mengerti hal itu. Saat upah Jakarta naik menjadi Rp 2,2 juta, apakah ada perusahaan hengkang? Tidak ada. Empat perusahaan hanya relokasi ke Semarang tetapi kantor pusatnya tetap di KBN Cakung, Jakarta. Kalau dia tutup bukan karena persoalan upah minimum, karena selesai kontrak kerja dengan pembeli.

Lihat perusahaan otomotif, melambung tinggi investasinya. Contohnya Toyota hampir Rp 4 triliun, Suzuki Rp 2 triliun, dan perusahaan ban serta elektronik. Untuk perusahaan tekstil, jangan memaksakan diri beroperasi di Jabodetabek. Mereka bisa pindah ke Semarang atau Sukabumi.

Tapi relokasi bisa berdampak pada karyawan?

Bisa dilihat contohnya di Bekasi tahun 1990-an. Bekasi adalah kawasan tekstil, mulai Cikarang dengan jumlah orang bekerja seratusan ribu. Hari ini di kawasan Bekasi ada tujuh kawasan industri. Perusahaan tektil sudah merelokasi, tinggal empat perusahaan tekstil. Jumlah buruh di kawasan itu sudah 600 ribuan. Artinya naik dua kali lipat.

Tidak mungkin kawasan industri itu akan kosong. Misalnya, perusahaan tekstil di kawasan Cakung saat relokasi, maka perusahaan komponen industri otomotif, dan lainya bisa masuk. Karywan bisa bekerja di situ.

Tugas pemerintah meningkatkan SDMnya melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Di situ ada subsidi anggaran negara untuk meningkatkan kapasitas SDM. Tapi ini tidak dikerjakan oleh pemerintah karena pemerintah tidak mau capek.

Apakah dengan 84 item bisa sebanding dengan produktivitas buruh?

Kalau mau membandingkan produktivitas, cara membandingkan harus jujur. Kalau membandingkan secara negara memang berat karena Indonesia penduduknya nomor empat terbesar di dunia.

Jika dibandingkan produktivitas pabrik mobil di Indonesia, Jepang, Singapura, dan Thailand, saya berani bertaruh produktivitas minimal sama, bahkan di atas rata-rata Thailand.

Angkanya dari mana?

Kita belum punya angka. Cara hitungnya sederhana, bandingkan saja produksi Vios di Thailand dengan Innova di Sunter dan Karawang, lebih banyak Innova. Artinya dengan jumlah pekerja sama, dia bisa menghasilkan produk berlebih.

Bandingkan juga, misalnya Toshiba China dengan di Cikarang, Polandia, dan Thailand, jauh lebih banyak di Indonesia. Pabriknya nomor satu di Indonesia. Kalau mau bicara produktivitas harus dibandingkan sesuai jenis industri dan karakteristik industrinya.

Tapi klaim pengusaha produktivitas buruh rendah?

Rendah kalau dibandingkan secara umum karena jumlah penduduk besar. Harus sejajar, pabrik mobil bandingkan dengan pabrik mobil, elektronik dengan elektronik. Faktanya, Indonesia tetap menjadi tujuan investasi utama.

Kalau buruh sampai mogok nasional, pengusaha dan buruh sama-sama rugi?

Buruh sudah dizalimi, dimiskinkan secara struktural dari zaman Soeharto hampir 40 tahun dan era reformasi 15 tahun. Kita cuma mogok satu dua hari. Kalau tidak mau mogok, penuhi tuntutan buruh dengan membuka negosiasi dan dialog.

Teman-teman tanya pada Apindo, Kadin, apa konsep mereka soal upah layak? Tidak ada. Pemerintah pun tidak ada. Kami punya 84 item hasil riset dan survei pasar.

Bagaimana soal jaminan kesehatan dengan sistem iuran?

Boleh saja tapi itu dilakukan setelah 2015. Perintah undang-undangnya jelas. Jamsostek undang-undangnya masih berlaku sampai 2015 dan pengusaha sudah bayar di atas iuran ditetapkan pemerintah, buruh tidak usah bayar kok. Ini sangat jelas.

Buruh akan tetap menolak jaminan kesehatan mulai berlaku 1 Januari mendatang?

Kami siap tapi seluruh rakyat. Tidak ada itu 86,4 juta orang menerima jaminan. Pertanyaannya sekarang, kalau buruh dipecat, dia hanya dibayarin selama enam bulan dan setelah enam bulan tidak dapat bekerja? Dengan sistem kuota, membuang seluruh rakyat mendapatkan jaminan.

Menekan biaya kesehatan, pemerintah mendekatkan bikin RS di kawasan buruh?

Itu bagus. Tapi paling penting adalah jumlah orang ditanggung.

Sumber: merdeka.com

Penyesalan


Pemanasan mogok nasional yang dilakukan KSPI di DPR RI beberapa waktu lalu. | Sumber Foto: Kahar S. Cahyono  
 Sumber Foto: Kahar S. Cahyono


Pemanasan mogok nasional yang dilakukan KSPI di DPR RI beberapa waktu lalu. |
Akan tiba saatnya, penyesalan itu engkau rasakan begitu menyiksa. Saat menyadari anak-anakmu memasuki dunia kerja dengan upah yang tak seberapa, dan sudah begitu statusnya outsourcing pula. Ya, dia adalah anak yang kau harapkan bisa meringankan beban hidupmu disaat tua. Tapi nyatanya, jangankan membantumu, untuknya sendiri pun masih harus nombok biaya hidupnya.
Kenangan hari ini akan terus menghantui disaat usia sudah beranjak senja: “Coba dahulu aku mendukung kaum buruh melakukan mogok nasional, pasti saat ini anak-anakku akan mendapatkan diupah dengan sangat baik sekali.” Tapi penyesalan selalu tak berguna. Tak menyelesaikan apa-apa.
Akan tiba saatnya, saat kau tak sekuat sekarang dan mulai sakit-sakitan, hanya bisa pasrah berharap keajaiban akan datang. Sementara untuk berobat ke rumah sakit, tak sedikit biaya yang dibutuhkan. Uang simpanan seumur hidup bekerja pun tak bakal cukup untuk biaya berobat atas sakitmu yang parah itu.  Rumah terjual. Tanah terjual. Seketika itu juga miskin engkau dibuatnya.
Kenangan hari ini akan terus menghantui disaat usia sudah beranjak senja: “Coba dahulu aku mendukung kaum buruh memperjuangkan jaminan sosial, bukannya malah menakut-nakuti mereka dengan berkedok menyelamatkan investasi.” Tapi penyesalan selalu tak berguna. Tak menyelesaikan apa-apa.
Tak pernah, dalam sejarah, perjuangan kaum buruh terpisah dari kepentingan masyarakat secara luas. Upah naik, harga kontrakan akan menyesuaikan. Ojeg disekitar kawasan industri menjadi ramai. Warung nasi tak pernah sepi, karena buruh tak lagi terus-terusan makan indomie.
Apalagi, selain upah, perjuangan buruh juga menyangkut hak yang paling asasi bagi setiap manusia: “kesehatan.”
Buruh hendak memastikan, per 1 Januari 2014 seluruh rakyat mendapatkan jaminan kesehatan tanpa terkecuali. Unlimited, dari lahir hingga mati. Bukankah ini sebuah karya besar? Lantas kenapa harus dihalang-halangi?
Inilah saatnya kesempatan terbaik bagi kita untuk mewujudkan itu semua. Selagi pertumbuhan ekonomi kita tinggi, selagi Indonesia menjadi negara tujuan investasi yang paling diminati. Selagi gerakan buruh semakin menguat dan berani berteriak lantang untuk memperjuangkan hak-hak rakyat.
Jangan dihalang-halangi. Tak mungkin investor kabur keluar negeri. Lagian mau kemana mereka lari? Toh diluar sana upah buruh jauh lebih tinggi daripada disini.
Akan tiba hari, kalian akan membutuhkan apa yang mereka perjuangan saat ini. Mari bergabung dan mendukung pemogokan nasional. Jangan menyesal nanti….

Sumber: fspmi.or.id