Direktur Kontras Haris Azhar mengatakan, aksi penyerangan terhadap
buruh di Cikarang, Bekasi, beberapa waktu lalu, adalah aksi yang
terorganisasi dan terencana.
Aksi tersebut, menurutnya, bukanlah aksi spontan dan kebetulan.
"Aksi tersebut dilakukan dengan jumlah massa yang besar. Baik dari massa
yang beratribut PP maupun beratribut Ikahut masing-masing sekitar 200
orang. Jadi total sekitar 400 orang," ujar Haris dalam konferensi pers
di kantor Kontras, Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Sejumlah temuan menunjukkan bahwa aksi tersebut telah
direncanakan. Berdasarkan informasi di lapangan, selain penggalangan
dalam jumlah besar, massa ormas juga telah berada di kantor koramil
sehari sebelum kejadian.
Berdasarkan temuan itu, pihaknya menduga aksi tersebut juga
difasilitasi oleh aparat, tentara, dan polisi. "Oleh karena itu kami
memutuskan untuk melaporkan ini langsung ke Mabes Polri agar
keterlibatan aparat polisi ini juga bisa ditindak," ujar dia.
Sejauh ini, menurutnya, Mabes Polri sudah mengamankan 10 orang
yang diduga terlibat aksi kekerasan. Namun, jumlah tersebut menurutnya
sangat kecil dibandingkan dengan jumlah seluruh massa yang mencapai 400
orang.
"Kami juga sampai saat ini belum dapat akses apakah 10 orang yang
ditahan itu cocok dengan di video. Jangan-jangan bukan orangnya,"
lanjut dia.
Selain melapor ke Mabes Polri, Haris juga mengaku pihaknya telah
melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Komisi
Kepolisian Nasional (Kompolnas), dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM).
Sumber : kompas.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment