Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan,
sebagian buruh yang berunjuk rasa di depan Balaikota Jakarta bukan warga
Jakarta. Ia meminta agar buruh selain warga Jakarta tidak berunjuk rasa
di Balaikota.
Dalam sepekan terakhir, buruh terus berunjuk rasa untuk mendesak
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menaikkan upah minimum provinsi (UMP)
2014. Jokowi sudah menetapkan UMP 2014 sebesar Rp 2,44 juta, tetapi
buruh menuntut upah sebesar Rp 3,7 juta.
Menanggapi hal tersebut, Basuki menilai tuntutan buruh sulit
direalisasikan. Ia meminta agar buruh tidak bersikeras memaksakan
kehendak kepada Pemerintah Provinsi DKI untuk menaikkan upah. Selain
itu, ia juga meminta agar buruh dari luar Jakarta untuk tidak berunjuk
rasa di depan Balaikota.
"Teriak-teriakin saya, tapi KTP-nya ternyata KTP Bekasi, Depok,
Tangerang, segala macam. Jangan demo ke saya, dong," kata Basuki di
Balaikota Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengimbau agar buruh tidak
menghabiskan tenaga mereka dengan berteriak-teriak di atas batas waktu
unjuk rasa, yakni pukul 18.00 WIB. Apabila aksi buruh sudah melewati
batas waktu, aparat keamanan dari berbagai unsur akan membubarkan aksi
tersebut.
Hingga kini, Jokowi tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mengubah
ketetapan tentang UMP 2014. Dalam pertemuan dengan perwakilan buruh
beberapa hari lalu, Jokowi menyatakan tidak dapat memenuhi tuntutan
buruh untuk menetapkan UMP sebesar Rp 3,7 juta.
Basuki mengatakan, seharusnya, buruh berterima kasih kepada
Pemprov DKI karena selama bertahun-tahun lalu UMP DKI selalu di bawah
nilai komponen hidup layak. Menurut Basuki, jika buruh terus
berdemonstrasi, bukan tidak mungkin, mereka akan dipecat oleh
perusahaannya. Para buruh juga akan kehilangan pendapatan untuk
menyejahterakan anak istri mereka.
"Makanya saya bilang sekali lagi, kalau demo dan KTP-nya non-DKI,
jangan demo di Balaikota. Demonya di kantor Presiden atau Wapres,
jangan salah alamat. Bikin macet saja di depan. Saya terima buruh yang
DKI saja," kata Basuki.
Sumber : kompas.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment