Seribuan buruh dari berbagai organisasi seperti Federasi Perjuangan
Buruh Indonesia (FPBI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)
kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman Gedung Sate Jalan
Diponegoro, Rabu (20/11/2013). Mereka meminta supaya Gubernur Jabar
Ahmad Heryawan menetapkan upah yang layak untuk buruh. Mereka menyatakan
menolak upah murah.
Dalam aksinya para buruh menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan Halo-halo Bandung. Mereka juga membawa bendera
berbagai organisasi buruh. "Pak Gubernur, tolong jangan berikan upah
murah. Mohon dibukakan pintu hatinya. Ini untuk kesejahteraan warganya,"
ujar salah satu perwakilan buruh yang naik ke mobil bak terbuka untuk
orasi.
Ia mengatakan, buruh menolak upah murah karena itu
merupakan perbudakan gaya baru. "Tolak upah murah!," teriak orator yang
disambut massa lainnya dengan teriakan yang sama.
Ia mengatakan,
kenaikan di tahun 2013 sungguh sangat menyulitkan karena kemudian
disertai kenaikan BBM. "Jadi yang tahun 2013 itu bukan kenaikan. Tidak
ada terasa ada perbaikan kesejahteraan," katanya.
Selama aksi, para buruh selain berorasi secara bergantian, mereka juga berjoget bersama diiringi lagu-lagu yang diputar.
Hingga
saat ini buruh masih terus berdatangan dengan menggunakan bus. Jalan
Diponegoro di depan Gedung Sate praktis tertutup karena dipenuhi buruh.
Ratusan polisi berjaga di sekitar lokasi.
Sumber : detik.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment