Ancaman buruh yang akan menduduki Gedung Negara Grahadi jika tuntutan
tidak terpenuhi, polisi mengaku akan mengambil langkah persuasif.
Pihaknya juga akan mengamankan gedung pemerintahan dan kawasan industri.
"Akan
kita lakukan langkah persuasif. Semua bisa dikomunikasikan. Apalagi
jika bertahan di sana (Gedung Grahadi) bisa menganggu masyarakat
lainnya," kata Kombes Pol Awi Setyono, Rabu (20/11/2013).
Kabid
Humas Polda Jatim ini menambahkan, dalam aksi buruh yang akan mengawal
penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota pihaknya menerjunkan 10 Satuan
Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 1.000 personel terdiri dari 7 SSK
Brimob dan 3 SSK Ditsabhara Polda Jatim.
"Selain personel
tentunya juga disiapkan kendaraan taktis yang sudah menjadi SOP (Standar
Operasi Prosedur) setiap kali ada aksi," imbunya.
Selain
mengamankan aksi, kata Awi, pengamanan juga akan dilakukan di beberapa
titik maupun gedung pemerintahan. "Pengamanan juga kita lakukan di
beberapa titik seperti gedung pemerintahan serta kawasan industri maupun
titik kumpul buruh," pungkas Awi.
Seperti diberitakan
sebelumnya, ribuan buruh dari Surabaya dan sekitarnya akan melakukan
demo mengawal penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota. Sedangkan lokasi
yang menjadi sasaran aksi buruh yang tergabung dalam Komite Aksi Anti
Upah Murah (KAAUM) Jawa Timur ini adalah Gedung Negara Grahadi dan
kantor Gubernur Jawa Timur.
Sumber : detiknews.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment