Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengaku
sedang menguji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terkait upah
minimum provinsi 2014 sebesar Rp 3,7 juta per bulan.
Baginya,
sebagai calon presiden terkuat versi survei, Jokowi harus siap diuji.
"Kami menguji Jokowi karena dia sebagai calon presiden terkuat menurut
survei. Enak saja mau jadi presiden, tetapi tidak diuji. Jangan ngurusi topeng monyet aja," ujar Iqbal kepada Kompas.com, Minggu (10/11/2013).
Ia
bahkan menyebut Jokowi seharusnya bisa mencontoh Gubernur DKI
sebelumnya, Fauzi Bowo (Foke), yang mau merevisi keputusannya soal upah
minimum, meski sudah di tengah perjalanan.
Di sisi lain, Iqbal
menyatakan bakal terus menggelar aksi sampai bisa berkompromi dengan
Jokowi. Menurutnya, aksi mogok dibenarkan secara perundang-undangan dan
menjadi hak buruh.
"Karena kita ditekan wajar kalau buruh balik
menekan, kita ditekan, diintimidasi secara struktural, dengan
dimiskinkan. Makanya kita balik menekan lewat aksi yang dibenarkan oleh
UU," ujarnya.
Menurut Iqbal, perhitungan komponen kebutuhan hidup
layak (KHL) sebanyak 84 hal berdasarkan survei buruh sudah tepat. Oleh
karenanya, angka KHL yang diperoleh sebesar Rp 2,767 juta per bulan.
Namun,
ia menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta yang lebih mendekati
pertimbangan KHL versi pengusaha sebesar Rp 2.299.860,33 per bulan.
Berdasarkan perhitungannya, dengan ketetapan upah minimum sebesar Rp
2.441.301,74 per bulan, buruh hanya bisa menyisihkan sekitar Rp 300.000
per bulan.
"Jadi, sebenarnya pertanyaan sederhana, siapa yang
lebih tidak rasional. Siapa yang bisa bertahan hidup di Jakarta dengan
Rp 300.000 tersebut?" tuturnya.
Menanggapi kabar bahwa tujuh
perusahaan asal Korea Selatan yang beroperasi di Kawasan Berikat
Nusantara akan merelokasi usahanya ke Kamboja, Iqbal pun kembali
menyatakan sikap menyayangkan.
Meski demikian, ia ngotot agar perusahaan tersebut mampu membayar lebih tinggi dari upah minimum yang ditetapkan oleh Jokowi.
"Saya
juga enggak setuju perusahaan itu hengkang karena kita akan kehilangan
kesempatan kerja, pengangguran meningkat," kata Iqbal.
Sumber : liputan6.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment