Meningkatnya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) membuat
beberapa perusahaan mengalami kerugian. Namun, tidak halnya dengan Grup
Astra.
Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiarto, mengatakan dirinya tidak
mengkhawatirkan kenaikan UMP. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya
mengklaim tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Saya juga agak miris akhirnya pengangguran kok bertambah, ada satu
bab fenomena baru. Tapi kami bersyukur bahwa di Astra tidak terjadi
(PHK) sampai hari ini, kami tak melakukan tersebut," ujarnya saat acara
'Workshop Wartawan Pasar Modal' di Bandung, Sabtu (9/11).
Menurutnya, komunikasi yang baik antara karyawan dan pimpinan perlu
dijaga agar 'letupan-letupan' di dalam perusahaan bisa diatasi dengan
baik.
"Walaupun ada letupan-letupan tapi adem-adem saja. Kami yang penting
ada komunikasi yang baik antara pihak-pihak perusahaan dan perwakilan
karyawan ini penting harus dijaga," jelasnya.
Karyawan, lanjutnya, merupakan aset berharga bagi perusahaan. Maka
dari itu pihaknya berkomitmen akan terus menjaga karyawan
sebaik-baiknya.
"Even karyawan sekecil apa pun di Astra itu aset. Kami karyawannya
sudah 190 ribu, ini adalah domino efek kalau sampai terjadi apa-apa,"
ungkap dia.
Prijono mengaku, pihaknya tidak hanya sebatas memberikan upah sesuai
UMP kepada para karyawannya melainkan tunjangan-tunjangan lain.
"Rata-rata pegawai kami juga mendapat lembur jadi tidak hanya dapat UMP,
lembur dan akhir tahun dapat bonus. Jadi sama-sama enak kitalah,"
tutupnya.
Sumber : merdeka.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment