Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama dinilai terlalu takut dan pengecut untuk
merevisi ulang Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014 DKI Jakarta sebesar
Rp2,4 juta.
"Saya minta Jokowi dan Ahok jangan arogan, jangan
malu untuk merevisi upah yang diinginkan buruh mencapai sebesar Rp3 juta
yang berbasiskan kebutuhan hidup layak (KHL) ditambah inflasi,
pertumbuhan ekonomi dan lainnya," kata Presiden Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam konferensi pers di KontraS,
Senin (11/11/2013).
Menurut Said, seharusnya Jokowi jangan malu
untuk merevisi UMP yang sudah disetujukan. Pasalnya saat zaman Gubernur
DKI Jakarta terdahulu sudah pernah melakukan revisi upah buruh.
"Bayangkan
saja mantan Gubernur Fauzi Bowo (Foke), yang terkenal antiperubahan,
sudah merevisi upah buruh sebanyak dua kali. Sedangkan Gubernur Sutiyoso
(Bang Yos), yang terkenal miliardernya, sudah merevisi satu kali.
Mereka sangat akomodatif melihat dan merasakan tuntutan buruh,"
tegasnya.
Dia mencontoh, jika melihat tiga negara seperti Brasil,
Jepang dan China. Ketiga negara tersebut memiliki pemerintahan yang
cukup baik, karena terus menerus melakukan revisi upah buruh.
"Untuk
itu Jokowi jangan takut untuk merevisi upah tersebut. Bayangkan saja
Brasil dalam 10 tahun lamanya sudah merevisi sampai 300 persen
kenaikannya. Untuk itu jangan besar kepala dan gede rasa Jokowi dan Ahok
untuk merevisi UMPK DKI 2014," imbuhnya.
Sumber : okezone.com
Monday, November 11, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment