Wednesday, November 13, 2013

Buruh Rencana Demo Lagi, Pengusaha: Asal Tak Paksa yang Lain

Para buruh berencana kembali menggelar aksi unjuk rasa pada akhir bulan November terkait tuntutan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi membolehkan para buruh melakukan aksi unjuk rasa, asalkan tidak mengganggu buruh yang bekerja diperusahaannya.

"Itukan hanya dia kalau mau demo boleh aja asal jangan ganggu perusahaan kita," kata Sofjan usai menghadiri diskusi persiapan WTO, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Sofjan menambahkan, buruh yang melakukan aksi unjuk rasa juga tidak boleh memaksa buruh yang ingin bekerja. Pasalnya aksi unjuk rasa harus bedasarkan keinginan sendiri dan Sofjan mengaku pekerja di perusahaannya tidak ingin terlibat aksi unjuk rasa.
"Yang mau demo, demo aja, yang di pabrik kita buruh kita mau kerja terus jadi nggak ada soal," ungkapnya.
Menurut Sofjan, buruh yang melakukan aksi unjuk rasa tidak memiliki pekerjaan. Berbeda dengan buruh di perusahaannya yang memiliki pekerjaan.
Hal ini yang membuat Sofyan tidak risau akan rencana aksi ujuk rasa yang akan dilakukan para buruh tersebut.
"Yang demo bukan di pabrik kita, di luar nggak ada kerjaan mau demo senang aja, jangan ganggu kita gitu aja," pungkas dia.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menilai tidak semua buruh yang ikut dalam aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah bergerak atas keinginannya sendiri. "Buruhnya tetap demo karena dipaksa," kata Dahlan.
Buruh berencana terus menggelar aksi mogok nasional sampai pemerintah menuruti permintaan mereka terkait kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di 2014.
Rencananya aksi mogok besar-besaran kembali digelar pada pekan ketiga November 2013. Mogok nasional akan dilakukan di beberapa daerah-daerah besar di Indonesia.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan buruh akan terus melakukan perlawanan terhadap penetapan UMP saat ini.
"Kita tetap melakukan perlawanan terus, kita akan mogok paling cepat minggu ketiga bulan ini, paling lama akhir bulan November. Mogok terus dilaksanakan, agar tuntutan upah buruh agar direalisasikan oleh pemprov DKI Jakarta," pungkasnya.




Sumber : liputan6.com

No comments:

Post a Comment