Demo buruh yang kerap berlangsung di negara ini diperkirakan semakin
memperlambat gerak pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun-tahun
mendatang. Sebab pengusaha baru enggan berinvestasi di industri padat
karya akibat kenaikan upah buruh.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi pesimistis pemerintah mampu mengejar target pertumbuhan ekonomi sekitar 6% pada tahun ini. Dia memperkirakan laju ekonomi bakal bertumbuh di bawah 6%.
Seperti
diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada kuartal III-2013 sebesar 5,62% sehingga secara
kumulatif sampai dengan akhir tahun pertumbuhan ekonomi negara ini di
level 5,8%.
"Saya pikir itu belum (keseluruhan) karena
pertumbuhan ekonomi di bawah 6%. Saya tidak percaya kita bisa mencapai
target pertumbuhan ekonomi 6% pada tahun ini," ungkap dia saat ditemui
usai Rakor Daftar Negatif Investasi (DNI) di kantor Kemenko, Jakarta,
Rabu (6/11/2013).
Dampaknya, kata Sofjan, banyak perusahaan
terpaksa menahan untuk tidak melakukan ekspansi maupun investasi baru
baik di dalam maupun luar negeri.
"Semua sekarang menahan (hold)
investasi karena dampaknya ke pekerja, pertumbuhan dan perdagangan
sehingga kita bekerja dengan apa yang dipunya saja. Tidak melakukan
investasi baru, tapi yang sudah setengah jalan akan diselesaikan," tutur
dia.
Terkait demo buruh, Sofjan
mengatakan, bakal berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran buruh.
"Ya
pasti (ke pertumbuhan) kalau mereka tidak pernah sadar-sadar. Tapi itu
yang demo kan hanya sebagian kecil dari buruh. Saya pikir biasa-biasa
saja tapi ini harus diselesaikan," jelasnya.
Sumber : liputan6.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment