Wednesday, November 6, 2013

Buruh Ragukan Jokowi Sudah Teken UMP DKI

Sekretaris Jenderal Forum Buruh DKI, Moh Toha meragukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah menandatangani SK Gubernur mengenai Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI untuk 2014, sebesar Rp 2,4 juta.
"Saya percaya enggak percaya Jokowi sudah tanda tangan UMP," ujarnya di sela-sela aksi unjuk rasa buruh di depan Balaikota DKI Jakarta, Rabu (6/11/2013). Pada Jumat pekan lalu Jokowi saat menemui perwakilan buruh mengaku sudah mengesahkan UMP tersebut.
Sebab, hingga saat ini ia dan rekan-rekan sesama buruh belum melihat langsung bukti SK UMP yang ditandatangani oleh Jokowi. Bahkan, ia menduga kemungkinan SK tersebut belum dilegalisasi untuk melihat seberapa besar keseriusan dari pihak buruh.
"Mungkin Jokowi ingin melihat buruh sungguh-sungguh atau tidak. Kami tidak hanya iseng. Maka kawan-kawan, energi kita harus besar. Karena bisa jadi yang mau dilihat itu adalah kesungguhan kita," kata Toha.
Maka jika memang Jokowi ingin melihat kesungguhan para buruh dalam menunt UMP, mereka akan terus beraksi hingga tuntutan Rp 3,7 juta disambut. Jika hingga Jumat lusa, tidak ada perubahan UMP Rp 2,4 juta yang sudah ditetapkan, buruh mengancam menutup akses jalan di berbagai titik di ibukota.
"Gubernur tega memiskinkan buruh DKI. Perekonomian masyarakat kecil menjadi redup. Bisa jadi ada pengusaha yang bersilaturahmi. Sehingga Jokowi sangat susah menolak. Bila ini tidak ada perubahan, bahwa forum buruh DKI akan beraksi sampai Jumat. Jika tidak juga dipedulikan, maka akses-akses jalan tertutup oleh aksi buruh," kata Toha.




Sumber : liputan6.com

No comments:

Post a Comment