Pihak Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menegaskan
tindakan mogok kerja yang sering dilakukan para buruh bukan sebagai
hobi. Mereka beralasan mogok kerja terjadi karena dialog dengan
pengusaha, pekerja dan pemerintah menemui jalan buntu.
"Bicara
mogok kerja, mogok kerja bukanlah hobinya buruh. Mogok dilakukan karena
mandeknya dialog ketenagakerjaan yang melibatkan pengusaha, pekerja dan
pemerintah," ungkap Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(KSPSI) Subiyanto saat dimintai keterangan di Hotel Grand Melia
Kuningan Jakarta, Rabu (6/11/2013)..
Subiyanto menambahkan dialog
antara pengusaha, pekerja dan pemerintah (tripartit) sering tidak
berjalan jujur, apalagi yang melibatkan pengusaha dan pemerintah. Buruh
mengklaim ada deal-deal tertentu yang dilakukan kedua belah pihak yang
menyebabkan suara buruh di lembaga tripartit tidak pernah didengar.
"Karena
dialog yang dibangun tidak jujur. Sehingga timbul saling tidak percaya.
Seharusnya 3 sudut ini baik pekerja, pengusaha dan pemerintah harusnya
saling memberi dan menerima. Jadi harusnya dialog yang dibangun berlaku
universal," imbuhnya.
Dikatakan Subiyanto, walaupun lembaga
tripartit mengacu pada undang-undang yang sama yaitu UU No. 13/2003
tentang sistem ketenagakerjaan tetapi praktiknya berjalan
sendiri-sendiri. Ia meminta lembaga tripartit kembali difungsikan secara
optimal agar isu-isu soal ketenagakerjaan bisa diselesaikan tanpa
adanya mogok kerja buruh.
"Kenapa tidak berbicara soal Indonesia
satu yang membuat perekonomian Indonesia bangkit dan tumbuh. Buruh dan
pengusaha adalah korban dari carut marutnya sistem ketenagakerjaan di
Indonesia. Peran pemerintah jadi dimana? konsep tripartit harus dibangun
kembali secara optimal dan baik. Kalau sekarang ini kita jalan
masing-masing sehingga terjadi aklamasi gerakan yang menyebabkan buruh
mogok kerja," cetusnya.
Sumber : detik.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment