Dewan Pengupahan Kota (Depeko) Tangerang Selatan telah menetapkan
besaran komponen hidup layak (KHL) di wilayah Tangsel senilai Rp
2.226.540. Namun, besaran KHL itu ditolak oleh unsur buruh.
Anggota
Depeko Tangsel dari unsur buruh, Agus Karyanto, mengatakan, besaran KHL
yang ditetapkan itu ditolak karena dirasa nilainya terlalu kecil.
Karena kecewa dengan nilainya, Agus mengaku tak ikut menandatangani
kesepakatan itu.
"Kemarin dewan pengupahan melakukan rapat
penentuan KHL. Hasilnya ditetapkan sebesar Rp 2.226.540. Cuma, saya
enggak sepakat, enggak mau tanda tangan," ujar Agus kepada Warta Kota, Rabu (6/11/2013).
Agus
mengungkapkan, rapat pleno yang dihadiri unsur pemerintah kota,
pengusaha, dan buruh itu menetapkan besaran KHL dalam rapat pleno yang
berlangsung Senin (4/11/2013). Meski tak ikut menandatangani, menurut
Agus besaran KHL itu sudah final.
"Meskipun saya enggak tanda
tangan, tapi kan itu forum. Bagaimanapun saya menentang, kalau forum
sepakat, ya saya enggak bisa apa-apa," ucapnya.
Terkait penolakannya, Agus menerangkan, penentuan KHL dilakukan
sebagai dasar penentuan Upah Minimum Kota (UMK). Menurutnya, tidak
mungkin nilai UMK akan tinggi bila KHL kecil.
"Sementara, kita survei sekarang ini kan untuk menentukan UMK
tahun berikutnya. Siapa yang bisa memprediksi tahun depan tidak akan ada
kenaikan inflasi? Itu yang jadi alasan saya tidak sepakat," tutur Agus.
Menurut versi Agus, besaran KHL di Tangsel seharusnya mencapai Rp
2.424.000. Angka tersebut didapat dengan mengacu pada inflasi di
Tangerang Raya tahun ini yang rata-rata 9,8 persen.
"Hasil survei terhadap harga-harga kebutuhan pokok menunjukkan
bahwa nilai KHL sekarang sudah di atas UMK yang kita tetapkan kemarin
yang sebesar RP 2,2 juta. Harusnya UMK untuk tahun depan ya di atas itu
dong. Bagaimana caranya, ya pake prediksi inflasi di tahun ini," ujar
Agus.
Ancam mogok
Menyikapi besaran KHL yang
telah ditetapkan, Agus mengatakan, unsur buruh akan melakukan pertemuan
untuk mengambil langkah. Tak tertutup kemungkinan buruh akan kembali
mogok massal seperti 1 November lalu demi memperjuangkan haknya.
"Kita akan melakukan konsolidasi ke teman-teman di tingkatan grass root.
Akan kita sampaikan bahwa inilah hasilnya. Bagaimana reaksi kawan-kawan
nanti saya sendiri belum tahu. Bisa jadi kita akan kembali melakukan
aksi turun ke jalan seperti kemarin," kata Agus.
Meski telah ditetapkan, Agus yakin besaran KHL masih bisa diubah.
"Kenapa tidak? Kecuali Tuhan kan semua masih mungkin diubah," begitu ia
berujar.
Hingga kini, terang Agus, unsur buruh belum menentukan sikap.
Namun, besaran KHL itu akan dibahas oleh buruh seantero Tangerang Raya.
"Bagaimana sikap selanjutnya kita belum tahu karena hari ini teman-teman
di Kabupaten juga masih survei KHL," pungkasnya.
Sumber : kompas.com
Wednesday, November 6, 2013
KHL Tangsel Rp 2,2 Juta, Perwakilan Buruh Menolak
Labels:
2 Juta,
KHL Tangsel Rp 2,
Perwakilan Buruh Menolak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment