Organiasi kemasyarakatan (ormas) dinilai kerap menjadi ajang
gagah-gagahan anggotanya dan sarana perebutan kepentingan ekonomi. Para
aktivis ormas seharusnya membangun kesadaran menata organisasinya agar
bermanfaat buat masyarakat.
"Ormas harus punya kesadaran menata diri menjadi organiasi
modern, tidak sekadar menjadi ajang gagah-gagahan para pengurusnya serta
menjadi sarana kepentingan ekonomi semata,” ujar peneliti Universitas
Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Arif Affandi di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Arif mengatakan, hal itu merupakan kesimpulan penelitian Indeks
Kinerja Ormas yang dilakukan UMJ bekerja sama dengan Direktorat Jenderal
Kesatuan Bangsa dan Politik (Ditjen Kesbangpol) Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri). Arif menilai, ormas sering kali dipolitisasi
pengurusnya.
Menurutnya, politisasi ormas merupakan akibat dari
ketidakmandirian keuangan. Sebagian besar ormas masih bergantung kepada
pendanaan dari luar (eksternal).
“Lebih dari 50 persen ormas yang kami teliti mengandalkan
pembiayaan dari luar. Hanya 43,1 persen yang pemasukan utamanya dari
iuran anggota,” kata dia.
Arif menambahkan, hasil penelitian juga mengungkap bahwa
kebanyakan ormas tidak transparan dalam pengelolaan anggarannya. Hasil
penelitian, hanya 72,8 persen ormas yang melaporkan catatan keuangannya
secara berkala.
Dari jumlah itu, hanya 13,8 persen yang bersedia diaudit
keuangannya. Menurutnya, ketidakterbukaan keuangan ormas membuat
kepercayaan publik terhadap ormas rendah.
Arif menjelaskan, penelitian melingkupi 19 varian ormas.
Misalnya, organisasi olahraga, kelompok hobi, serikat buruh, hingga
lembaga swadaya masyarakat. Penelitian dilakukan di 8 Provinsi, antara
19 September hingga 19 November 2013. Respondennya adalah 2.000 pengurus
ormas yang terbagi secara merata di setiap provinsi.
Kepala Sub Direktorat Ormas Ditjen Kesbangpol Bahtiar Baharuddin
mengatakan, penelitian itu akan digunakan pihaknya sebagai bahan
pertimbangan penyusunan program pembinaan ormas. Menurutnya, memang ada
ormas yang berkategori sehat, tetapi masih banyak juga yang membutuhkan
pembinaan lebih lanjut.
Sumber : detiknews.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment