Thursday, November 21, 2013

Buruh Masih Bertahan di Depan Gedung DPRD Kota Bandung Rabu, 20/11/2013 - 20:07

Ratusan buruh gabungan serikat pekerja se-Kota Bandung masih menutup Jln. Aceh, atau di depan pintu gerbang Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (20/11/2013) malam. Mereka masih berharap agar Pemkot Bandung mau merevisi angka UMK yang telah direkomendasikan kepada Pemprov Jabar sebesar Rp 1,9 juta, atau 106,117 persen dari angka KHL.
Berdasarkan pantauan "PRLM", setelah melakukan aksi dan orasi sejak tadi siang, puluhan buruh akhirnya diterima oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Ruang Tengah, Balai Kota Bandung sekitar pukul 18.30 WIB. Namun satu jam kemudian, pertemuan dipending karena menunggu kedatangan perwakilan pengusaha.

Meskipun demikian, Ridwan tetap bersikukuh bahwa pemkot tidak akan merevisi angka UMK yang telah direkomendasikan kepada Pemprov Jabar. "Sesuai aturan, UMK itu mendekati KHL, artinya bisa kurang daripada itu. Kami kan menetapkan angka UMK lebih dari KHL, artinya kami juga menampung aspirasi untuk melebihkan angka UMK dari KHL karena menghitung keperluan buruh yang sudah berkeluarga," kata Ridwan.
Dia juga meminta pengertian buruh karena upah yang diharapkan tidak sesuai harapan. "Kalau diikuti, akan merusak stabilitas perekonomian Kota Bandung. Kalau permintaan mereka dikabulkan, nanti guru honorer juga akan minta kenaikan," ujarnya.
Perwakilan buruh yang ikut melakukan audiensi, Wagianto, mengatakan bahwa buruh akan terus bertahan di Balai Kota Bandung hingga mendapatkan kepastian pukul 00.00 WIB. "Kami mencurigai ada tekanan dari pengusaha, karena saat menggelar audiensi sejak Senin tidak ada perwakilan pengusaha yang ikut serta," kata Wagianto.
Jika akhirnya tuntutan buruh tidak dipenuhi, buruh mengancam akan melakukan aksi lanjutan pada Sabtu mendatang, dengan menggelar botram di tengah jalan.




Sumber : pikiran-rakyat.com

No comments:

Post a Comment