Dewan Pengupahan telah menetapkan besaran kebutuhan hidup layak (KHL)
yang menjadi salah satu faktor penentu upah minimum provinsi (UMP)
sebesar Rp 2.299.860. Nilai KHL untuk tahun depan naik tipis dibanding
tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2.216.243. Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta sendiri telah menentukan besaran UMP DKI Jakarta sebesar Rp
2.441.000.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa
menegaskan aparat pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur, wajib
mematuhi keputusan yang telah ditetapkan oleh dewan pengupahan.
"Saya kira harus patuh pada Dewan Pengupahan. Kalau Dewan Pengupahan
sudah menetapkan, maka Gubernur sebaiknya mengikuti. Kita tentu ingin
para buruh kita itu sejahtera," kata Hatta di Jakarta, Sabtu (2/11).
Penentuan besaran UMP mempertimbangkan tiga faktor, yakni Ketentuan
Hidup Layak (KHL), produktivitas dan ekonomi. Ketiga hal tersebut
memiliki bobot penilaian masing-masing.
"Jadi produktivitas itu juga harus diukur, jangan misalkan kita
bandingkan dengan negara tertentu, per satuan kerja dia juga mungkin
beda, oleh sebab itu kita harus berani untuk mengukur produktivitas kita
juga berani untuk mengukur keadaan ekonomi, inflasi dan sebagainya,"
tegas Hatta.
Dia berharap, besaran KHL yang ditentukan Dewan Pengupahan sejalan
dengan kemampuan pengusaha. Hatta mengakui, pengusaha yang berinvestasi
di Indonesia memiliki kemampuan berbeda-beda dalam memenuhi ketentuan
upah buruh.
Kalaupun perusahaan tidak sanggup memenuhi itu, diharapkan tidak
menuai lagi aksi demonstrasi yang justru dikhawatirkan membuat para
investor angkat kaki dari Indonesia.
"Tapi juga pikirkan kalau dunia usaha kita tidak kuat, dipaksakan,
apalagi ada pemogokan, ada sweeping, saya lihat juga ada yang dibacok,
saya lihat di gambar. Itu akan menakutkan bagi investor. Kalau investor
takut datang ke Indonesia, kita akan dipunish, maka ekonomi kita akan
runtuh. Kalau ada hari mogok misalkan, coba berapa miliar kerugian,
belum lagi nama baik Indonesia yang sudah kita bangun dengan susah
payah. Tidak gampang membangun citra Indonesia itu sebagai negara dengan
tujuan investasi," papar Hatta.
Sumber : merdeka.com
No comments:
Post a Comment