Penepatan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta di 2014 sebesar Rp 2,4 juta tampak sangat mengecewakan buruh.
Ketua Forum Buruh DKI Jakarta Muhammad Toha mengaku kecewa dengan
Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang dinilai tidak pro terhadap buruh dengan
menetapkan UMP DKI Jakarta Rp 2,4 juta.
"Jokowi tidak
memperhatikan kesejahteraan buruh dan lebih memperhatikan topeng
monyet," ujar dia dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Toha
menegaskan, kenaikan UMP yang ditetapkan Jokowi ini tidak masuk akal
karena tidak mempertimbangkan peningkatan harga kebutuhan pokok akibat
kenaikan BBM.
Dia menegaskan, tidak mungkin buruh bisa mencukupi
kebutuhan yang menurut perhitungannya, hanya menyisakan Rp 200 ribu jika
mengacu pada UMP saat ini. Sisa itu setelah dipakai untuk berbagai
kebutuhan hidup buruh dan keluarganya.
"Buruh akan menginap sampai jokowi menemui buruh dan merevisi kenaikan UMP 2014," tandas dia.
Sumber : kompas.com
Monday, November 4, 2013
"Gara-gara Jokowi, UMP Bekasi Tak Jadi Rp 2,8 Juta"
Labels:
"Gara-gara Jokowi,
8 Juta",
UMP Bekasi Tak Jadi Rp 2
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment