Sebagai upaya menuntut keadilan, pihak buruh bersama KontraS akan
melaporkan penganiayaan yang dialami 28 buruh di Cikarang ke Mabes
Polri. Menurut Koordinator KontraS Haris Azhar, sejumlah barang bukti
ditemukan sehingga mampu menyeret para pelaku.
Dia juga
menganggap para pelaku sudah melakukan pembunuhan berencana. "Apa yang
menimpa buruh betul-betul murni pembunuhan berencana secara struktur,"
ujarnya saat jumpa pers di kantor Kontras, Jakarta Pusat, Senin (4/11).
Selain
itu, pihaknya akan melaporkan tindakan ini kepada Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban (LPSK). Pihaknya meminta agar LPSK mampu memberi
bantuan kepada para korban.
Di sisi lain, Presiden Konfederasi
Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, menganggap apa yang
dilakukan kepada buruh sangat sadis. Menurutnya, hingga saat ini masih
ada tiga korban yang mengalami luka serius dan harus mengalami perawatan
mahal.
Salah satu korban, menurutnya, mengalami luka bacok di
kepala yang diduga dilakukan oleh oknum ormas. "Rahmat kepalanya kena
bacok yang membutuhkan biaya operasi Rp 400 juta," ungkapnya.
Selai
itu, Said menduga apa yang dilakukan para oknum ormas ini didalangi
oleh Ketua Aspelindo. "Ini diduga difasilitasi ketua Aspelindo,"
pungkasnya.
Sumber : merdeka.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment