Ribuan buruh, Kamis (7/11/2013) siang akan datangi Pendopo Delta Surya,
Kabupaten Sidoarjo. Massa akan mendesak Saifulillah, Bupati Sidoarjo
segera menetapkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2014.
Sukardi, satu diantara koordinator aksi dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) pada suarasurabaya.net
mengatakan unjuk rasa terpaksa dilakukan karena pada Rabu (6/11/2013)
kemarin, UMK gagal ditetapkan karena ketiadaan Bupati Sidoarjo.
"Rapat kemarin batal karena Bupati ke luar kota," kata Sukardi.
Karenanya, dalam unjuk rasa ini, massa buruh akan berusaha menekan
bupati sehingga UMK Sidoarjo segera bisa ditetapkan.
Sesuai jadwal yang telah diatur oleh Gubernur Jawa Timur, UMK dari
seluruh kabupaten/kota memang harus sudah masuk ke meja Gubernur karena
pada 21 November 2013 mendatang UMK sudah harus ditandatangani oleh
Gubernur.
Padahal, hingga saat ini hasil final survei KHL (standar hidup layak)
Sidoarjo juga belum ditetapkan karena belum adanya keputusan terkait
item perumahan serta listrik.
Sesuai keinginan Gubernur, item perumahan ini memang akan diubah dari
yang awalnya hanya untuk biaya sewa kamar kos, saat ini diubah menjadi
pembayaran cicilan rumah.
Sedangkan untuk listrik, hingga saat ini dewan pengupahan masih menunggu
harga dari PLN Sidoarjo. "Perkiraan kami KHL Sidoarjo dengan adanya
perubahan dari sewa kamar menjadi bayar cicilan rumah nilainya menjadi
Rp 2,2 jutaan," kata Sukardi.
Dengan KHL yang mencapai Rp 2,2 juta, maka buruh mendesak nilai UMK sidoarjo tahun 2014 ini sebesar Rp 2,6 juta.
Sementara itu, unjuk rasa sendiri akan dimulai dengan berukumpul di
lapangan Jenggolo Sidoarjo. Dari Jenggolo, buruh lantas akan melakukan
aksi longmarch jalan kaki menuju pendopo.
"Jadi yang pakai sepeda motor nanti dimatikan, kita jalan kaki serentak
ke pendopo," kata Sukardi. Massa, kata dia, akan mulai berkumpul di
lapangan Jenggolo sekitar pukul 10.00 pagi.
Sumber : suarasurabaya.net
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment