Mabes Polri harus segera menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki bentrokan berdarah antara buruh
yang sedang melakukan aksi mogok dengan ormas Pemuda Pancasila (PP) di
East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat, Kamis (31/10/2013).
Hal ini disampaikan koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi kepada wartawan di Jakarta, menanggapi bentrok buruh dengan ormas PP yang mengakibatkan belasan buruh terluka, dua di antaranya luka bacok.
“Mogok adalah hak buruh
yang dijamin undang-undang. Apalagi agenda mogok nasional hari ini
sudah diberitahukan kepada pemerintah dan aparat keamanan di seluruh
Indonesia. Maka kehadiran ormas semacam Pemuda Pancasila untuk
membubarkan aksi buruh, apalagi dengan kekerasan, sudah melampoi batas
dn melanggar hukum,” kata Adhie dalam rilisnya, Kamis.
Tugas
tim investigasi dari Mabes Polri yang paling penting, menurut Adhie,
menyelidiki siapa yang menghadirkan ormas PP di sana. Apakah mereka
diorder Pemda Kabupaten Bekasi untuk membubarkan aksi buruh? Apakah
Pemda Bekasi melakukan hal itu melaksanakan imbauan Mendagri Gamawan
Fauzi yang pernah menyarankan agar Pemda bekerja sama dengan ormas-ormas
(radikal) semacam PP atau FPI?”
“Kalau benar Pemda Bekasi yang mengorder ormas PP, melaksanakan imbauan Mendagri, untuk menghadang (dengan kekerasan) aksi buruh
itu, maka Gamawan Fauzi harus ikut bertanggungjawab atas bentrokan
berdarah itu,” tegas jubir presiden era Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid)
ini.
“Kalau demikian, Gamawan harus menyabut kata-katanya.
Sebab kalau tidak, maka pemerintah di daerah-daerah berpotensi
mengobarkan konflik horisonal apabila bermasalah dengan rakyatnya. Ini
sangat berbahaya,” pungkas Adhie.
Sumber : tribunnews.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment