Kalangan buruh
nasional seharusnya bukan hanya menuntut subsidi pemerintah terhadap
rakyat (termasuk buruh) untuk infrastruktur perumahan, transportasi,
pendidikan dan kesehatan, tetapi juga menjatuhkan Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY).
“Dalam
pemenuhan hak-hak buruh, ada batas-batas yang tidak mungkin dipenuhi
level gubernur. Maka tekanan harus diarahkan ke Presiden, yaitu langsung
dengan menjatuhkan SBY,” tegas tokoh buruh, Muchtar Pakpahan di Jakarta
Kamis (14/11).
Muchtar yang
kini kembali menjadi Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia
(SBSI), mengatakan, SBY membiarkan pungutan liar (pungli) di semua
bidang, membuat rasio pungli terhadap biaya produksi antara 19% sampai
24%.
Soal transportasi, tindakan SBY yang paling menghianati rakyat, adalah pembebasan mobil murah yang disebut sebagai low cost green car (LCGC). Masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM), koq disebut green car. “Kalau tak pakai minyak/BBM, barulah green car,” ujarnya.
Manakala
petinggi negeri ini berteriak mengurangi subsisi BBM, pemerintah malah
memberi kesempatan memboroskan BBM yang artinya menambah subsidi BBM.
Memberi fasilitas bebas bea impor untuk LCGC, padahal angkutan umum tak
mendapat fasilitas itu.
Menurut Muchtar,
upah buruh di RRC lebih rendah dari Indonesia, karena RRC memberi
subsidi kepada rakyat (termasuk buruh) dalam perumahan, transportasi,
pendidikan, dan kesehatan. Bahkan listrik pun disubsidi, membuat tarif
listrik di RRC lebih murah dibanding Indonesia.
“Kalau kita hanya bicara soal angka upah, pada titik tertentu akan tak nyambung
dengan realitas, karena inflasi naik tinggi dan harga-harga selalu
meroket karena pemerintah SBY tak memperjuangkan rakyar. Maka, mari
bicara pokok masalah,” katanya.
Apabila rakyat
(termasuk buruh) sudah memperoleh jaminan infrastruktur, beban akan
berkurang. Jika ditambah dengan peran Bulo yang feketif menyangga harga
pangan, maka porsi tabungan buruh akan meningkat.
“Saya
mengimbau buruh untuk memikirkan soal yang lebih mendasar, mari
menyadari dan mendalami bahwa akar masalah upah adalah pemerintah pusat,
bukan level gubernur, apalagi bupati. Maka, ayo, mari kita jatuhkan
SBY,” tandas Muchtar.Sumber : radaronline.com
No comments:
Post a Comment