Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal,
mempertanyakan independensi media, terutama televisi yang tidak
memberikan perhatian yang layak akan aksi unjuk rasa buruh hari ini
(21/6) di berbagai tempat di seluruh Indonesia.
"Aneh sekali, aksi ratusan ribu buruh di Cikarang, Bekasi menolak
kenaikan harga BBM dan sekarang buruh sedang berhadapan dengan water
canon, lima barakuda, ribuan tentara Brimob tetapi tidak ada satu pun
televisi meliput dan menyiarkan berita ini," kata Said Iqbal, lewat
pesannya yang telah menyebar di kalangan wartawan.
Ketika Jaringnews.com menghubunginya melalui telepon,
Said Iqbal membenarkan dirinya memang merasa kecewa. "Beberapa media
memang menulis berita ini tetapi televisi kan tidak. Ayolah, Mas, tolong
bantu kami," kata tokoh buruh yang pernah menerima penghargaan The Febe
Elisabeth Velasquez award dari Presiden FNV Mondiaal Belanda, Ton
Heerts ini.
"Apakah independensi kawan-kawan wartawan sudah hilang ya? Potensi
kekerasan aparat terhadap buruh sedang di depan mata, kemana ya
kawan-kawan TV?" kata Said Iqbal.
Menurut Said Iqbal, aksi unjuk rasa buruh kali ini menyuarakan tuntutan
penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Selain itu, buruh juga menuntut
kenaikan upah 50 persen.
"Jika Pemerintah masih memaksakan kenaikan harga BBM, kami akan
menggelar aksi mogok nasional pada 16 Agustus, pada saat Presiden
membacakan APBN. Dan kemungkinan akan kami percepat bila tidak ada
tanda-tanda penundaan kenaikan harga BBM," kata Said Iqbal.
Sumber : jaringnews.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment