Aksi unjuk rasa ribuan massa buruh Batam yang
akan dilaksanakan selama empat hari mulai, 25 hingga 28 November 2013
mendatang disebut akan menutup fasilitas umum seperti bandara, pelabuhan
laut dan kawasan industri mendapat reaksi dari pemuda tempatan yang
tergabung dalam Perisai Negeri.
Koordinator Perisai Negeri, Said
Andy SBQ mengatakan langkah ini bertujuan untuk membantu aparat keamanan
dan pemerintah dalam menjaga kondusifitas Kota Batam, sebab rencana
unjuk rasa buruh yang disebut akan menutup fasilitas umum sama saja akan
membuat Batam menjadi tak aman bagi warga negara asing dan pelaku usaha
bisnis.
"Jika buruh ingin berunjuk rasa silakan saja, tapi
jangan sampai menutup akses fasilitas umum yang ada, apalagi seperti
bandara, pelabuhan dan kawasan industri," tegas Andy.
Dia
menjelaskan, sebenarnya aksi unjuk rasa ini hanya dimainkan oleh
sekelompok oknum buruh dan ditunggangi pihak-pihak yang ingin membuat
keamanan Kota Batam agar menjadi tak kondusif.
"Rencana menutup
fasilitas umum ini hanya dilakukan oleh oknum buruh yang ingin Batam tak
kondusif, memangnya salah apa lokasi publik itu, yang diperjuangkan
buruh selama inikan masalah UMK 2014, kenapa akses publik yang ditutup,"
jelasnya.
Masih kata Andy, untuk memperjuangkan UMK 2014 yang
selama ini mereka perjuangkan seharusnya perwakilan buruh harus lebih
intelek dan elegan, bukan dengan menutup fasilitas umum.
"Ini
malah anggota dewan pengupahan yang mengatasnamakan buruh hendak menutup
fasilitas umum. Kami akan berada terdepan menjaga fasilitas umum ini
agar tak dimasuki mereka saat demo nanti," ujar Andy.
Sumber : batamtoday.com
Saturday, November 23, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment