Produsen bola sepak, PT Inkor Bola Pacific menolak keinginan buruh yang
menuntut kenaikan upah minimum sebesar 50% secara nasional. Penolakan
tersebut didasarkan pada pengamatan pengusaha mengenai produktivitas
buruh.
Upah Minimum Provinsi (UMP) di Jakarta tahun ini Rp 2,2 juta per
bulan, sedangkan kebutuhan hidup buruh hanya Rp 1,8 juta per bulan.
Buruh boros juga kan," ungkap Direktur Inkor Bola Pacific, Thomas More
Suharto saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Lebih
jauh dia mengatakan, kenaikan upah minimum tahun ini hingga 33%
ternyata tak diiringi dengan peningkatan produktivitas buruh.
"Upah
naik tapi mereka tidak memacu kinerjanya. Banyak buruh yang bolos dan
ini tentu sangat memberatkan perusahaan. Kalau begini, perusahaan bisa
mati. Jangan sampai deh," ujarnya yang bertanggung jawab mengelola 500
pekerja itu.
Thomas berharap, permintaan buruh terhadap kenaikan
upah minimum tahun depan bisa ditangguhkan. Pasalnya, kondisi tahun ini
dan tahun depan diperkirakan tidak sebaik 2012 dari sisi permintaan atau
pesanan bola ke berbagai negara tujuan ekspor.
"Kondisi tahun
ini jelek sekali. Kalau tahun lalu, ramai bahkan satu minggu kami bisa
kerja 24 jam dalam sehari. Dan saya pikir tahun depan kondisinya masih
sama," tambahnya.
Dia menuturkan, UMP menjadi tantangan
tersendiri bagi industri padat karya di Indonesia, selain masalah
infrastruktur, ketersediaan bahan baku, serta kondisi pasar keuangan.
"Infrastruktur
di sini jelek bikin ongkos jadi mahal, dwelling time lama. Persoalan
ini justru lebih berat ketimbang menghadapi krisis ekonomi karena sudah
biasa jadi pengusaha seperti punya kekebalan," terang Thomas.
Sumber : liputan6.com
No comments:
Post a Comment