Wednesday, November 27, 2013

Kaum Profesional Ikut Nikmati Hasil Perjuangan Buruh

Usulan Upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2014 masih terus diformulasikan. Menurut agenda, Dewan Pengupahan di Jawa Timur. akan menggedok UMK 21 November 2013 mendatang.
Desakan buruh pada besaran UMK yang dihendaki terus disuarakan. Demo dan mogok nasional yang dilakukan oleh buruh sejak Senin (28 Oktober ) hingga Sabtu (2 Nopember 2013) adalah satu diantara desakan agar upah naik.

Jika dalam gerakannya itu buruh sukses, maka kaum profesional yang tidak turun ke jalan akan menjadi pihak yang turut menikmati jerih payah buruh kejalan, demikian seperti disampaikan Jamaludin Juru bicara Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jatim.


"Hasil dari demo buruh ini juga dinikmati kaum profesional, secara langsung gajinya akan terkatrol," kata Jamaludin pada Suarasurabaya.net merespon keluhan masyarakat yang terganggu aktifitasnya akibat jalan macet.

Jamaludin mengklaim, apa yang selama ini disuarakan buruh juga ikut merubah peta sistem kerja yang lebih layak, diantaranya masalah cuti, jam kerja dan upah.

"Cara kami memang berbeda, secara militan kadang kami harus turun ke jalan agar suara lebih diperhatikan. Tapi semua pihak akan menikmati kenaikan ini secara langsung. Sesuai ketentuan UU yang ada gaji profesi harus sesuai dengan mutu dan kwalitas," tambah Jamaludin.

Selama ini, kata Jamaludin, dalam prakteknya banyak kesenjangan upah.

"Saya contohnya, gaji direksi PT Jamsostek dengan buruh rendahan sangat jauh. Deny Indrayana komisari PT Jamsostek gajinya 48 kali lebih besar dari gaji buruh terendah. Harusnya besaran maksimal 10 kali lipat saja," pungkas Jamaludin.



Sumber : suarasurabaya.net

No comments:

Post a Comment