Ribuan buruh dari berbagai elemen menyerbu Kantor Bupati Tangerang Zaki
Iskandar, Senin (25/11). Mereka berbondong-bondong dari berbagai elemen
serikat dan aliansi silih berganti melakukan orasi.
Buruh kecewa,
karena sang bupati tidak ada di tempat. "Ternyata Bupati Tangerang
tidak berpihak dengan buruh," kata Ketua Federasi Serikat Buruh Karya
Utama (FSBKU) Koswara.
Informasi dari bagian humas menyatakan,
Zaki sempat menghadiri paripurna penyampaian Raperda inisiatif dewan.
Namun, saat buruh datang Zaki pergi keluar kota.
Karena tidak
ada di tempat, para demonstran langsung kecewa. "Ketidakhadiran bupati
menjadi bukti, kalau bupati yang dipilih pada Pilkada yang lalu tidak
berpihak pada buruh dan kaum pekerja," tuding Koswara.
Padahal,
pihaknya sudah jauh-jauh hari melayangkan surat pemberitahuan terhadap
Pemkab Tangerang. "Kami minta UMK Tangerang direvisi dari Rp 2,4 juta
menjadi Rp 2,6 juta," teriak Koswara.
Sementara Ketua KSPSI Ahmad
Supriyadi mengatakan, angka yang direkomendasikan Bupati Tangerang
terhadap UMK Tangerang Rp 2,4 jutaan itu tidak realistis. "Sebab angka
Rp 2,6 jutaan yang direkomendasikan dewan pengupahan dari unsur pekerja
dan buruh sudah realistis dan angka yang kompromi dari permintaan awal
Rp 3,7 juta," katanya.
Sumber : merdeka.com
No comments:
Post a Comment