Wednesday, November 27, 2013

Buruh Pilih Demo Daripada Diskusi dengan Ganjar

Kalangan buruh memilih terus berdemo daripada bertemu dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk mendiskusikan upah minimum kota (UMK). Menurut mereka, pertemuan itu tak akan ada gunanya.
"Hari ini Ganjar mengajak kita bertemu, no way!," kata Koordinator Aksi Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng, Selasa (26/11).
Ribuan buruh kembali mendemo gubernuran, kemarin. Mulai pukul 14.00, satu demi satu elemen buruh berdatangan ke depan gerbang Gubernuran. Selain Gerbang, ada juga buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN), Kahutindo, dan Federasi Serikat Pekerja Independen (FSPI).
Aksi yang diikuti sekitar dua ribuan orang itu kontan memacetkan Jalan Pahlawan. Polisi terpaksa menutup jalan protokol itu dari kedua arah.

Dalam aksinya, buruh mengusung huruf-huruf besar yang terangkai membentuk 'Revisi UMK'. Mereka juga mengusung orang-orangan sawah yang mengenakan kaus kampanye Ganjar kala kampanye. Sebuah replika surat yang berisi kontrak Ganjar dengan SPN pada saat kampanye juga dibawa.
Surat itu beserta foto Ganjar yang dipasang terbalik, lalu dilempari tomat. Sedangkan orang-orangan dibakar. Selepas itu, buruh membuat instalasi berwujud makam dengan nisan bertuliskan Ganjar Pranowo. Salah seorang buruh kemudian memimpin tahlil untuk mendoakan 'almarhum Ganjar'.
Buruh juga melampiaskan kekecewaannya atas keputusan UMK, dengan menguasai tiang-tiang bendera di depan gubernuran. Tiang yang semula terpasang bendera Korpri itu diganti dengan bendera-bendera elemen buruh.
"Ini bentuk kekecewaan kami. Ganjar ketika kampanye berjanji membuat buruh sejahtera, nyatanya sekarang dia berbohong," kata Zainudin.
Sempat terjadi insiden dengan polisi ketika sebungkus tomat yang dibawa buruh disita. Polisi mengira tomat itu akan digunakan untuk melempari aparat. Tapi setelah dijelaskan, akhirnya tomat itu dikembalikan.
Koordinator Umum Gerbang Jateng Nanang Setyono menyatakan, pihaknya menolak bertemu Ganjar jika hanya untuk mendengarkan penjelasan soal UMK. Buruh hanya mau bertemu untuk membahas revisi UMK.
"Pertemuan hanya mungkin dilakukan jika dalam rangka membicarakan revisi, bukan kompromi apalagi hanya mendengar celotehan pembenahan upah murah," tegasnya.




Sumber : suaramerdeka.com

No comments:

Post a Comment