Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras)
menilai pembacokan yang terjadi di Bekasi, Kamis (30/10/2013) saat demo
buruh ketika aksi mogok nasional berlangsung dilakukan secara terencana.
Hal
itu dapat terlihat dari bukti di lapangan setelah melakukan
investigasi. "Pembacokan ini bagian dari desain," kata Haris Azhar,
Koordinator Kontras di Kantornya, Senin (4/11/2013).
Haris
menuturkan, dari investigasi yang dilakukan Kontras, Lembaga Bantuan
Hukum (LBH) dan juga Buruh diketahui pada 30 Oktober terlihat para pria
berseragam ormas di kantor Koramil Cikarang.
Selain itu, para anggota ormas tersebut dibiarkan membawa senjata tajam seperti golok, samurai dan kampak.
"Pada
saat kejadian pun terlihat aneh karena polisi hanya diam saja terhadap
aksi pembacokan tersebut. Polisi tidak melakukan tindakan apa-apa,"
ucapnya.
Kontras pun akan melaporkan kejadian pembacokan yang
terencana tersebut ke Mabes Polri yang disertai oleh bukti dan fakta di
lapangan. Kontras meminta kasus tersebut diusut dan menangkap otak dari
pelaku pembacokan tersebut.
"Aksi pembacokan itu difasilitasi dan dimotivasi oleh pihak tertentu," tuturnya.
Sumber : tribunnews.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment