Saturday, November 2, 2013

Komisi IX: Masalah utama pengusaha bukan upah tapi pungli

Pengusaha mengancam akan hengkang dari Indonesia jika upah buruh ditingkatkan drastis. Sebab selain membayar upah, pengusaha juga mengeluhkan sulitnya berbisnis di Indonesia karena banyaknya pungutan liar yang dilakukan orang-orang tak bertanggung jawab.

"Jadi bukan di label cost, melainkan di pungli. Karena label cost hanya 9-12 persen dari total biaya produksi," ungkap Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Indra, dalam sebuah diskusi yang digelar di kafe Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11).

Indra menjelaskan, dari informasi yang dia dapat, bahkan pengusaha harus menganggarkan 19 persen dari biaya produksi untuk biaya tak terduga seperti pungli itu untuk melancarkan bisnisnya.



"Jika pungli bisa dihapuskan, maka anggaran itu bisa di-saving oleh pengusaha dan dapat digunakan untuk peningkatan upah buruh," katanya.

Kondisi maraknya pungutan liar yang menyulitkan pebisnis, lanjut Indra, menunjukkan Indonesia masih gagal menjamin kesejahteraan buruh dan keamanan pengusaha. Sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi tersendat.

"Kalau pungli dientaskan, masalah pungutan itu lari untuk menambah daya saing, maka perusahaan akan berkembang," jelas politikus PKS ini.

Oleh karena itu, dia meminta penegakan hukum menindak para pelaku pungli, sebab jika law enforcement lemah maka masalah terus berulang.

"Karena masih akan banyak pekerja yang diberi upah di bawah UMP. Ini yang jadi akar masalah," tutupnya.



Sumber : merdeka.com

No comments:

Post a Comment