Ribuan buruh menggelar aksi mogok nasional selama 5 hari mulai 28
Oktober sampai 1 November 2013 dengan agenda menuntut kenaikan upah
minimum regional (UMR) hingga menghapuskan sistem outsourcing. Mengenai
upah, buruh di Jakarta menuntut kenaikan UMP 2014 sebesar Rp 3,7 juta.
Wakil Ketua DPR Sohibul Iman menilai tuntutan itu wajar karena pada
dasarnya semua orang mengharapkan penghasilan yang besar untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari.
"Tentunya semua orang yang bekerja ingin
dapat penghasilan yang cukup, angka segitu bagi saya wajar saja," kata
Sohibul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Namun
politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, angka
tersebut harus dibicarakan lagi antara pemerintah, pengusaha dan
perwakilan buruh. Sehingga asas keadilan dan keuntungan bagi para buruh
dan perusahaan harus terpenuhi dan mendapatkan kesepakatan untuk
seadil-adilnya. Sehingga tidak ada yang dirugikan.
"Tapi soal
keadilan itu yang harus dibicarakan lagi lebih jauh. Apakah angka itu
mempengaruhi perusahaannya apa nggak? jadi itu harus dicari win-win solution-nya," imbuh Shohibul.
Sementara Jokowi minta
para buruh menyampaikan tuntutan yang rasional. Menurut Gubernur DKI
Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu, untuk mengajukan tuntutannya,
para buruh harus mempertimbangkan banyak faktor.
"Mestinya lihat, masuk logika atau tidak. Kita juga harus lihat faktor eksternal, ekonomi seperti apa," kata Jokowi
Sumber:Liputan6.com
No comments:
Post a Comment