ekitar 300 buruh yang tergabung dalam Forum Buruh DKI Jakarta
melakukan aksi di depan pintu masuk Jakarta International Container
Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (28/10/2013) sore.
Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas di sekitar Jalan Jampea dan Jalan
Sulawesi mengalami kemacetan.
Ratusan buruh itu mulai tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 dan
bubar sekitar pukul 16.00 WIB setelah mereka berkeliling ke titik sentra
buruh, seperti Ancol, Kawasan Berikat Nusantara Marunda, dan Cakung.
Setibanya di depan pintu masuk JICT, buruh berorasi dan menyerukan aksi
mogok nasional serta meneriakkan yel-yel perjuangan kaum buruh.
Salah seorang perwakilan dari Serikat Buruh Transportasi
Pelabuhan Indonesia (SBTPI), Sahat Sihotang (35), mengatakan bahwa aksi
mereka hari ini hanyalah pemanasan menjelang aksi mogok nasional pada 31
Oktober-1 November mendatang. "Aksi ini hanyalah pemanasan dan
sosialisasi. Tujuan kita menyampaikan pada seluruh buruh yang ada di
Jakarta Utara untuk terlibat pada pemogokan nasional nanti," ujarnya di
lokasi, Senin.
Menurutnya, tidak kurang dari 300.000 buruh akan terlibat dalam
aksi menuntut kenaikan upah minimun provinsi (UMP) sebesar 50 persen
tersebut. Khusus di Jakarta, buruh menuntut (UMP) sebesar Rp 3,7 juta
pada 2014. Buruh juga mendesak penghapusan sistem kerja outsourcing dan tersedianya jaminan kesehatan.
"Kenaikan UMP DKI menjadi Rp 3,7 juta adalah harga mati. Nanti
selain melakukan mogok nasional, untuk di Jakarta Utara, para buruh akan
berkumpul di Pintu JICT ini, akan kita lumpuhkan," ujarnya.
Kepala Unit Lalu Lintas Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris
Hambali mengatakan, ratusan personel keamanan dan petugas keamanan
masing-masing perusahaan disiagakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa
hari ini. Aksi demonstran berjalan tertib dan berakhir demonstran
membubarkan diri pukul 15.30.
Sementara itu, untuk penjagaan aksi buruh pada saat mogok
nasional, akan dikerahkan 900 polisi untuk menjaga setiap pos yang
ditentukan dan fasilitas vital di dalam pelabuhan.
Sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment