Apindo: Serikat Pekerja Jangan Rusak Iklim Investasi
Kalangan pengusaha mewanti-wanti agar serikat buruh yang gencar
melakukan aksi demo menuntut kenaikan upah minimum tidak merusak iklim
imvestasi.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
Sofjan Wanandi menyatakan, kalangan swasta mulai tak nyaman dengan
ketidakpastian usaha mereka karena maraknya demo.
"Saya tidak
ingin pengupahan didasarkan demo-demo. Iklim investasi dunia sedang
tidak baik. Jangan kita merusak lagi," kata Sofjan di kantor Apindo
Training Center, di Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Sofjan
mengatakan, dunia usaha pernah mengecap pengalaman pahit akibat kenaikan
upah minimum tahun lalu. Sepanjang semester pertama 2013, sejumlah
investor memilih hengkang dari Indonesia, dan 200.000 karyawan pun
dirumahkan.
Untuk kawasan Jabodetabek, hingga Mei 2013 tercatat
ada 65.000 karyawan yang diPHK menyusul tutupnya sejumlah pabrik asal
Korea di Jakarta. Sebagian besar merupakan perusahaan labor intensive atau padat karya yang bergerak di sektor garmen, sepatu, dan elektronik.
"Ada beberapa perusahaan Taiwan tapi tidak banyak. Kalau Jepang itu capital insentive. Tapi karyawan outsourcing mereka sekarang diganti dengan mesin," sebutnya lagi.
Sofjan
mengaku, sejumlah anggota dan mitra Apindo yang beroperasi di Kawasan
Berikat Nusantara pun berencana hengkang. Namun, ia mengklaim sudah
berupaya untuk menahan mereka.
"Nanti pengusaha itu lama-lama
mikir impor saja daripada bangun pabrik. Kita tahu bangsa kita masih
butuh banyak pekerjaan," jelasnya.
Sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment