Ribuan massa buruh saling berhadapan dengan massa dari Ormas Pemuda
Pancasila (PP) di perempatan East Jakarta Industrial Park (Ejip),
Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10).
Massa buruh semakin bertambah jumlahnya. Mereka tidak terima dengan
perlakuan Ormas PP Kabupaten Bekasi yang ingin membubarkan aksi demo
mogok nasional yang mulai berlangsung hari ini di kawasan industri.
Kedua kubu ini saling berhadapan dengan jarak sekitar 30 meter. Di
tengah-tengan aparat Kepolisian yang terdiri dari Pasukan Antihuru-hara
(PHH), serta Brimob lengkap dengan tembakan gas air mata.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Bekasi, Kompol
Muryono, dengan menggunakan pengeras suara menyerukan, agar kedua kubu
saling menahan diri.
"Tidak ada yang saling memprovokasi," imbuh Muryono menenangkan massa kedua kubu.
Massa buruh yang semakin bertambah banyak jumlahnya, menutup jalan, tepat di persimpangan Ejip.
Menurut pengakuan para buruh, Ormas PP ini telah melakukan provokasi terlebih dahulu, saat buruh melakukan aksi mogok nasional.
"Salah satu teman kami, dibacok oleh ormas ini," ujar Iwan, salah
satu buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Ketegangan kedua kubu ini, terjadi sejak pukul 09.00 WIB. Hingga saat
ini, massa buruh jumlahnya mencapai ribuan berkerumun di persimpangan
Ejip.
Mobil komando (Mokom) yang mengangkut pengeras suara, membakar
semangat para buruh untuk tetap berjuang meski banyak pihak yang
menginginkan aksi mereka.
Massa buruh yang semakin banyak, membuat suasana semakin panas.
Bahkan pihak kepolisian, mengamankan beberapa oknum PP yang melakukan
provokasi.
Para buruh berteriak untuk mengusir massa PP yang jumlahnya lebih
sedikit. Pantauan di lokasi, kedua kubu, masing-masing membawa bambu dan
kayu berukuruan satu meter.
Massa kedua kubu, masih bersitegang dan saling memprovokasi. Di
tengah-tengah kedua kubu, pihak Kepolisian telah bersiaga dengan
kendaraan taktis barakuda dan water cannon.
Sumber : beritasatu.com
No comments:
Post a Comment