Serikat buruh berencana melakukan mogok nasional pada 31 Oktober 2013.
Sebelum aksi itu digelar, serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi
Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan melakukan unjuk rasa pada Senin
(27/10).
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, tiga juta buruh
akan mengikuti mogok nasional dan ratusan ribu lainnya turun ke
jalan-jalan. Aksi ini, kata dia, menjadi bukti bahwa buruh tidak
main-main dalam memperjuangkan tiga tuntutannya: upah layak, jaminan
sosial, dan penghapusan sistem alih daya atau outsourcing.
Aksi
mogok nasional tiga juta buruh tersebut, Said menuturkan, akan
melumpuhkan perekonomian Indonesia dengan cara menghentikan aktivitas
produksi, pelabuhan, dan bandara serta pusat-pusat bisnis dan
perdagangan. “Baik di Jakarta maupun daerah,” kata dia, Ahad (27/10).
Sebanyak
5.000 sampai 10 ribu buruh akan melakukan mimbar bebas dan mogok kerja
di kawasan industri Pulo Gadung dan KBN Cakung. Aksi pemanasan menjelang
mogok nasional juga akan digelar serentak di 20 provinsi dan 200
kabupaten-kota.
Tidak kurang dari 50 ribu buruh akan
berdemonstrasi di Kantor Wali Kota Cimahi dan Bupati Bandung Barat.
Buruh di wilayah Bandung raya lainnya, seperti di Kabupaten Bandung dan
Kota Bandung, juga akan melakukan aksi serupa. Sekitar 3.000-an buruh
Karawang akan melakukan aksi konvoi dan konsolidasi di GOR Karawang.
Di
beberapa daerah, Iqbal menyatakan, buruh akan melakukan hal yang sama.
Ratusan buruh di wilayah Kota Bandar Lampung akan beraksi di jalan-jalan
protokol menuntut kenaikan upah minimum kota (UMK) antara 30 dan 50
persen.
Tidak semua serikat buruh ikut dalam mogok nasional ini.
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menyatakan tidak bergabung
dalam aksi ini. Padahal, KSPSI dan KSBSI bersama KSPI merupakan pelopor
mogok nasional 2012.
Sumber : republika.co.id
No comments:
Post a Comment