Buruh Jakarta yang tergabung Forum Buruh DKI Jakarta siap untuk
melumpuhkan kawasan-kawasan industri seperti 31 Oktober yang lalu.
Sekretaris
Jenderal (Sekjen) Forum Buruh DKI Jakarta Muhammad Toha mengaku siap
terus melakukan aksi demonstrasi hingga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) mengubah keputusan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang
sekira Rp2,44 juta. Dirinya pun menilai Jokowi termasuk ke dalam
gubernur yang paling tega dalam menaikkan UMP.
"Forum buruh akan
beraksi terus sampai Jokowi mengubah keputusan yang sebesar Rp2,44 juta,
itu angka yang tidak rasional, ini 11 gubernur yang paling tega
menaikkan upah terkecil dari aspek persentase," ucap Toha di Hotel Mega
Cikini, Jakarta, Senin (25/11/2013).
Toha juga mengungkapkan
bahwa pada aksinya pada 28-29 November ini akan membawa 20-30 ribu
buruh, yang akan melakukan long march di Jakarta yang berhenti pada
kantor Gubernur DKI Jakarta.
"Kita akan mengombinasikan kalau
yang dulu tanggal 31 seribu, besok akan 20-30 ribu, dulu karena pada
long march jalan kaki, tapi besok akan ditarik semua ke balkot. Angka
yang diputuskan DKI menjadi acuan inspirasi ke daerah lain yang sudah
menyiapkan 3 juta jadi enggak jadi," katanya.
Toha juga memaparkan bahwa janji Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta tidak terbukti dalam realisasi UMP pada 2014.
"Untuk
menebus kesalahan maka harus diganti, kami belum melihat, untuk aksi
besok Jokowi untuk memutuskan UMP pada kisaran 30 persen, kita mendesak
ada kenaikan 30 persen minimal, kami menolak penangguhan yang direkayasa
sebelumnya," tambahnya.
Tidak hanya itu, Toha juga berkeinginan
agar Jokowi memenjarakan pengusaha yang telah melakukan rekayasa data
dalam penangguhan upah minimum.
"Jokowi diminta memenjarakan
pengusaha yang rekayasa data, banyak pemalsuan data jokowi telah
dibodohi oleh pengusaha dan Dinasker harus dipenjara dan dipecat, UMP
ini disesatkan oleh disnaker," tukas dia.
Sumber : okezone.com
No comments:
Post a Comment