Ketua DPW FSPMI Jawa Barat (Jabar) Baris Silitonga mengatakan akan
mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak beretorika
terkait politik upah, yang senantiasa mengatakan Indonesia akan
meninggalkan upah murah. Pasalnya, dengan inpres upah yang dikeluarkan
menjadi penyebab utama ditetapkannya upah murah di seluruh daerah di
Indonesia.
Baris melanjutkan, buruh wilayah Jawa Barat telah
melakukan aksi selama dua minggu lantaran murni untuk meminta kenaikan
Upah Minimum Provinsi dengan layak.
"Di Cimahi, Sumedang, Subang,
Purwakarta, Karawang, Bekasi dan Jabar sudah dua Minggu meminta
Gubernur untuk menaikkan UMP sesuai kenaikan yang layak," kata Baris di
Hotel Mega Cikini, Jakarta, Senin (25/11/2013).
Tidak hanya itu,
Baris juga meminta kepada Kapolri untuk mengusut tuntas mengenai
kejadian bentrok yang mengakibatkan beberapa buruh harus terbaring di
rumah sakit. Oleh karena itu, pada 28-29 November 2013 buruh akan
perlawanan dengan melakukan aksi menuntut Polisi untuk bisa mengusut
secara tuntas permasalahan ini.
"Di Bekasi akan mendatangi di
markas besar polisi untuk menuntut penganiayaan buruh, Resim upah buruh
memaksa untuk melakukan perlawanan, mau pemilu harusnya diredam, tetapi
ini malah dipanas-panasi," jelasnya.
Baris mengungkapkan, untuk
wilayah Bogor, ribuan buruh sudah menyatakan kesiapannya untuk ikut
serta pada 28-29 November 2013. Dirinya juga sudah memiliki rencana
jikalau ribuan buruh berasal dari Bogor itu tidak diperbolehkan masuk
tol, maka aksi dilancarkan di pintu gerbang tol.
"Bogor ribuan orang akan berkumpul kalau tidak boleh masuk tol kami akan aksi di depan Pintu Tol Sentul Wanahera," pungkasnya.
Sumber : okezone.com
No comments:
Post a Comment