Akibat belum ditandatangani upah sektoral, yakni sektor metal,
pariwisata, dan elektronik, buruh turun ke jalan dan memblokir jalan
menuju Bandara Hang Nadim hari ini, Kamis, 28 November 2013. Namun aksi buruh menghadang kendaraan calon pesawat mendapat tantangan warga.
Untungnya, pihak petugas keamanan berhasil membuka jalan kendaraan ke arah Hang Nadim, meski sempat terjadi ketegangan antara pendemo dan petugas di sana. "Apa salah kami, kok, dihadang-hadang?" kata Mahmudi, 40 tahun, yang berencana ke Jakarta menggunakan penerbangan Garuda pagi ini.
Koordinator Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Muhammad Anas Nasir, mengatakan, waktu demo terdahulu, pihaknya tidak ikut turun ke jalan. Tapi, untuk kali ini, pihaknya mengirim lebih dari 5.000 pekerja turun melakukan aksi demo. . "Sebab, ini erat sekali dengan pekerja kami yang banyak bekerja di hotel, restoran kawasan industri," kata Anas kepada Tempo.
Upah sektoral ini penting karena menyangkut pekerja. Selama ini upah minimum kota atau kabupaten (UMK) hanya secara umum. Ia mengakui bahwa UMK secara umum telah ditandatangani senilai Rp 2,4 juta per bulan. Namun untuk upah sektoral mengalami jalan buntu. Rabu malam, 27 November 2013, rapat antara dewan pengupahan, pemerintah, dan buruh hingga pukul 00.00 WIB belum ada titik temu soal UMK. Pihak buruh minta UMK senilai Rp 2,7 juta, tapi hingga tadi malam masih tarik ulur.
Koordinator aksi demo buruh, Suprapto, mengatakan buruh yang turun ke jalan hari ini lebih dari 10 ribu orang. Dan aksi akan terus digelar hingga adanya kesepakatan soal UMK sektoral ini. "Kami menunggu tanda tangan gubernur soal UMK sektoral," ujar Suprapto.
Sumber : tempo.co
Untungnya, pihak petugas keamanan berhasil membuka jalan kendaraan ke arah Hang Nadim, meski sempat terjadi ketegangan antara pendemo dan petugas di sana. "Apa salah kami, kok, dihadang-hadang?" kata Mahmudi, 40 tahun, yang berencana ke Jakarta menggunakan penerbangan Garuda pagi ini.
Koordinator Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Muhammad Anas Nasir, mengatakan, waktu demo terdahulu, pihaknya tidak ikut turun ke jalan. Tapi, untuk kali ini, pihaknya mengirim lebih dari 5.000 pekerja turun melakukan aksi demo. . "Sebab, ini erat sekali dengan pekerja kami yang banyak bekerja di hotel, restoran kawasan industri," kata Anas kepada Tempo.
Upah sektoral ini penting karena menyangkut pekerja. Selama ini upah minimum kota atau kabupaten (UMK) hanya secara umum. Ia mengakui bahwa UMK secara umum telah ditandatangani senilai Rp 2,4 juta per bulan. Namun untuk upah sektoral mengalami jalan buntu. Rabu malam, 27 November 2013, rapat antara dewan pengupahan, pemerintah, dan buruh hingga pukul 00.00 WIB belum ada titik temu soal UMK. Pihak buruh minta UMK senilai Rp 2,7 juta, tapi hingga tadi malam masih tarik ulur.
Koordinator aksi demo buruh, Suprapto, mengatakan buruh yang turun ke jalan hari ini lebih dari 10 ribu orang. Dan aksi akan terus digelar hingga adanya kesepakatan soal UMK sektoral ini. "Kami menunggu tanda tangan gubernur soal UMK sektoral," ujar Suprapto.
Sumber : tempo.co
No comments:
Post a Comment