Hari ini ribuan buruh kembali berunjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta. Mereka menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merevisi UMP DKI yang sudah ditetapkan yaitu Rp 2,4 juta.
Karena tak puas dengan UMP Rp 2,4 juta, demonstran kembali membanjiri depan Balai Kota. Tak puas berorasi, massa lantas mendobrak dan merobohkan pagar Balai Kota.
Karena tak puas dengan UMP Rp 2,4 juta, demonstran kembali membanjiri depan Balai Kota. Tak puas berorasi, massa lantas mendobrak dan merobohkan pagar Balai Kota.
"Mari kita nyanyikan lagu Indonesia Raya, tuntut revisi upah buruh," teriak demonstran dari atas mobil, Kamis (28/11).
Pagar sepanjang 10 meter itu kemudian diinjak-injak oleh demonstran. Melihat pagar dirobohkan, aparat keamanan gabungan TNI dan Polri langsung siaga.
Polisi merangsek ke depan dengan membawa tameng dan pentungan. Sedangkan mobil water cannon juga disiagakan diarahkan ke depan pintu masuk.
"Jokowi - Ahok cemen, Jokowi - Ahok cemen, revisi upah buruh," teriak demonstran.
Selama dua hari, buruh di Indonesia kembali mogok kerja dan melakukan aksi unjuk rasa. Aksi ini digelar sebagai protes terhadap pemerintah baik Presiden, Gubernur maupun Bupati terkait besaran UMP dan UMK yang tidak sesuai dengan tuntutan buruh.
Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhamad Rusdi mengatakan, khusus untuk wilayah DKI Jakarta, aksi mogok akan berlangsung di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Pulogadung, Sunter, dan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Untuk di KBN Cakung akan ada 80 ribu orang yang mogok, di Pulogadung sekitar 75 ribu, dan lainnya ada puluhan ribu lagi yang akan bergerak ke pelabuhan dan ke Balaikota," katanya.
Sumber : merdeka.com
No comments:
Post a Comment