Para buruh pada Jumat (29/11/2013) ini, memutuskan untuk menunda aksi
mogok dan unjuk rasa lanjutan yang dimulai sejak Kamis (28/11/2013)
kemarin. Hari ini sebagian besar buruh akan kembali kerja secara normal.
"Aksi kita tunda karena kita ingin melihat tindakan pemerintah dulu, terutama Jokowi berkenaan upah minimum. Sedangkan terhadap aksi unjuk rasa di Mabes Polri sudah masuk ke Propam, artinya kita memberi kesempatan kepada Polri untuk menindaklanjuti laporan-laporan dari buruh soal kekerasan tanggal 31 Oktober lalu," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta Kamis (28/11/2013) malam.
Said mengatakan, buruh disemua wilayah memutuskan untuk menunda aksi lanjutan ini seperti di wilayah Jabodetabek, Kepulauan Riau dan Jawa Timur.
Penundaan ini ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah dan Polri untuk menindak lanjuti tuntutan dari para buruh tersebut.
Meski demikian, sejumlah massa buruh di wilayah Deli Seradang, Sumatera Utara akan tetap melakukan aksi karena sesuai dengan kesepakatan bahwa massa buruh di wilayah tersebut tidak melakukan aksi kemarin dan baru akan melakukan aksi pada hari ini.
"Aksi di Jabodetabek, Kepri dan Jatim, semuanya ditunda kan tidak fair kita sudah datang melakukan aksi tetapi tidak dipertimbangkan tuntutan-tuntutan kita. Tetapi kemungkinan masih ada aksi Deli Serdang karena tanggal 28 (November) mereka tidak melakukan aksi dan memilih untuk melakukan aksi pd tanggal 29 (November) ini," lanjutnya.
Menurut Iqbal, surat resmi buruh kepada Gubernur DKI Jakarta Jokowi atas tuntutan revisi UMP sudah masuk. Namun sambil menunggu tindak lanjut dari Jokowi, dalam kurun waktu seminggu kedepan, buruh juga berencana untuk meminta DPRD DKI agar membantu realisasi tuntutan buruh.
"Seminggu dari sekarang kita lihat dulu respon pemerintah, setelah itu baru kita tentu aksi lanjutan. Aksi pasti lanjut terus, hanya kapannya itu yang akan kita bicara lagi. Jadi besok buruh kembali kerja secara normal," katanya.
Iqbal menjelaskan,uUntuk aksi yang telah dilakukan kemarin diwilayah Jakarta, para buruh yang mencapai 5 ribu orang di Kawasan Industri Pulogadung, Sunter dan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) telah melakukan long march motor menuju Balai Kota.
Sementara untuk diluar Jakarta (bodetabek) juga telah melakukan aksi ke Mabes Polri untuk meminta Kapolres dan Kabag Op Polres Kabupaten Bekasi untuk dicopot dari jabatan karena dianggap telah membiarkan terjadinya kekerasan terhadap buruh pada aksi mogok sebelumnya.
"Kami juga meminta agar aktor-aktor kekerasan segera ditangkap. Habis dari Mabes, tadi mereka long march menuju istana dan Balai Kota," jelasnya.
Seperti diketahui, aksi mogok buruh ini bukan hanya diikuti oleh massa dari KPSI, tetapi juga diikuti oleh pada buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Serikat Pekerja Nasional (SPN) yang berada diberbagai wilayah di Indonesia.
Sumber : liputan6.com
"Aksi kita tunda karena kita ingin melihat tindakan pemerintah dulu, terutama Jokowi berkenaan upah minimum. Sedangkan terhadap aksi unjuk rasa di Mabes Polri sudah masuk ke Propam, artinya kita memberi kesempatan kepada Polri untuk menindaklanjuti laporan-laporan dari buruh soal kekerasan tanggal 31 Oktober lalu," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta Kamis (28/11/2013) malam.
Said mengatakan, buruh disemua wilayah memutuskan untuk menunda aksi lanjutan ini seperti di wilayah Jabodetabek, Kepulauan Riau dan Jawa Timur.
Penundaan ini ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah dan Polri untuk menindak lanjuti tuntutan dari para buruh tersebut.
Meski demikian, sejumlah massa buruh di wilayah Deli Seradang, Sumatera Utara akan tetap melakukan aksi karena sesuai dengan kesepakatan bahwa massa buruh di wilayah tersebut tidak melakukan aksi kemarin dan baru akan melakukan aksi pada hari ini.
"Aksi di Jabodetabek, Kepri dan Jatim, semuanya ditunda kan tidak fair kita sudah datang melakukan aksi tetapi tidak dipertimbangkan tuntutan-tuntutan kita. Tetapi kemungkinan masih ada aksi Deli Serdang karena tanggal 28 (November) mereka tidak melakukan aksi dan memilih untuk melakukan aksi pd tanggal 29 (November) ini," lanjutnya.
Menurut Iqbal, surat resmi buruh kepada Gubernur DKI Jakarta Jokowi atas tuntutan revisi UMP sudah masuk. Namun sambil menunggu tindak lanjut dari Jokowi, dalam kurun waktu seminggu kedepan, buruh juga berencana untuk meminta DPRD DKI agar membantu realisasi tuntutan buruh.
"Seminggu dari sekarang kita lihat dulu respon pemerintah, setelah itu baru kita tentu aksi lanjutan. Aksi pasti lanjut terus, hanya kapannya itu yang akan kita bicara lagi. Jadi besok buruh kembali kerja secara normal," katanya.
Iqbal menjelaskan,uUntuk aksi yang telah dilakukan kemarin diwilayah Jakarta, para buruh yang mencapai 5 ribu orang di Kawasan Industri Pulogadung, Sunter dan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) telah melakukan long march motor menuju Balai Kota.
Sementara untuk diluar Jakarta (bodetabek) juga telah melakukan aksi ke Mabes Polri untuk meminta Kapolres dan Kabag Op Polres Kabupaten Bekasi untuk dicopot dari jabatan karena dianggap telah membiarkan terjadinya kekerasan terhadap buruh pada aksi mogok sebelumnya.
"Kami juga meminta agar aktor-aktor kekerasan segera ditangkap. Habis dari Mabes, tadi mereka long march menuju istana dan Balai Kota," jelasnya.
Seperti diketahui, aksi mogok buruh ini bukan hanya diikuti oleh massa dari KPSI, tetapi juga diikuti oleh pada buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Serikat Pekerja Nasional (SPN) yang berada diberbagai wilayah di Indonesia.
Sumber : liputan6.com
No comments:
Post a Comment