Aksi demo buruh Batam pada Kamis
(28/11/2013) kemarin, berujung kepada tindakan kekerasan yang dilakukan
aparat keamanan. Hal itu berdasarkan pengakuan seorang buruh yang
mendapat penyiksaan saat aksi demo.
Enam orang buruh yang
diamankan aparat keamanan saat demo sweeping di Kawasan Industri Terpadu
Kabil atau KIE pada Kamis kemarin, sudah dipulangkan. Lima orang di
antaranya babak belur dihajar sekuriti dan aparat keamanan.
Ujang
Rahmat, salah satu koordinator buruh yang turut diamankan aparat,
mengatakan, di pos sekuriti KIE, ia dan empat orang rekannya mendapat
perlakukan yang tidak wajar. Dia mengaku kaki dan tangan aparat kerap
hinggap di sekujur tubuh mereka ketika berada di pos KIE.
"Hanya
kami berlima yang babak belur. Satu buruh lagi tidak disentuh karena
dia karyawan di KIE yang kebetulan diamankan setelah selesai makan di
warung sekitar KIE," ungkap Ujang Rahmat kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (29/11/13).
Ujang
menceritakan, setelah mengalami siksaan bertubi-tubi, dirinya dan empat
orang rekannya dilarikan ke klinik kawasan KIE, yang selanjutnya
digiring ke Polsek Kawasan Nongsa di Punggur. "Sebelum dibawa ke Polsek,
kami dibawa makan dulu. Setelah itu baru dibawa ke Polsek Nongsa,"
ujarnya.
Di Polsek Nongsa, lanjut Ujang Rahmat,
mereka diperiksa satu per satu terkait peran masing-masing dalam aksi
sweeping di KIE yang berujung ricuh. Dengan kondisi kesakitan akibat
dihajar aparat dan sekuriti KIE, kelima buruh tersebut belum diizinkan
pulang karena masih harus memberikan keterangan Berita Acara Pemeriksaan
(BAP) hingga sekitar pukul 22.00 WIB.
"Kami
baru bisa keluar dari Polsek pukul 23.00 WIB, setelah perwakilan
kawan-kawan PUK SPAI, SPEE, SPPJM dan dari Korlap SPL Kabil. Padahal
kami sedang sakit saat itu," ujar Ujang.
Sebagaimana
diberitakan, enam orang buruh diamankan aparat Kepolisian menyusul aksi
sweeping di Kabil Industrial Estate (KIE) yang berujung ricuh, Kamis
kemarin.
Salah satu dari keenam buruh yang
ditangkap adalah koordinator aksi, Ujang Rahmat. Bersama dengan kelima
buruh lainnya, dia langsung digelandang ke dalam lokasi KIE.
Ricuh
di KIE ini diawali dari ngototnya buruh yang akan melakukan sweeping
terhadap para buruh yang masih bekerja di kawasan industri tersebut
untuk diajak mogok. Buruh meminta lima orang perwakilannya untuk masuk
ke dalam KIE dengan pengawalan Polisi namun ditolak oleh pengelola
kawasan.
Hal ini kemudian memicu tindakan
anarkis buruh. Barikade dirobohkan dan lemparan batu terjadi. Akhirnya
polisi mengambil tindakan, dengan cara membubarkan massa menggnakan gas
air mata.
Namun gas air mata yang ditembakkan
Brimob tidak mengarah pada sasaran. Gas air mata yang ditembakkan
mengarah kepada pemukiman warga. Pagar betis polisi bubar, setelah gas
air mata yang ditembakkan Brimob dilempar kembali oleh buruh.
Ujang
tertangkap terlebih dahulu oleh polisi. Sementara dua buruh tertangkap
oleh warga dan kemudian diamankan polsi. Dua orang buruh ditangkap
ketika anggota Sabhara menggunakan motor trail mengejar massa yang
bertaburan.
Sumber : batamtoday.com
No comments:
Post a Comment