Kerusuhan terjadi di depan gerbang PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang,
Kota Batam, Jumat (29/11/2013), sekitar pukul 09.30 WIB akibat sweeping
yang dilakukan oleh para buruh galangan kapal.
Sejumlah saksi mata mengatakan kejadian berawal dari adanya konvoi ribuan buruh yang berasal dari beberapa perusahaan galangan kapal di kawasan itu.
Saat melalui PT ASL Shipyard yang berlokasi persis di pinggir ruas jalan utama Tanjung Uncang mereka berhenti dan mengajak para pekerja di perusahaan itu untuk ikut melakukan mogok kerja.
Namun para pekerja PT ASL menolak ajakan tersebut dan memilih untuk tetap bekerja. Penolakan itu pun akhirnya mengundang reaksi keras dari massa buruh.
Polisi pun datang dan mencoba melerai kedua pihak, tetapi gagal. Bahkan kemudian polisi lah yang menjadi sasaran massa buruh yang seketika melakukan pelemparan batu. Kerusuhan pun pecah.
Pada awalnya, pasukan pengurai massa yang datang tidak lama berselang, dapat mengendalikan kondisi yang berlangsung dengan jarak dekat itu dengan melepaskan lebih dari sepuluh kali tembakan tabung gas air mata ke arah buruh.
Massa buruh pun tercerai-berai ke berbagai arah, sebagian besar masuk ke kawasan permukiman yang berada sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. Suasana sempat reda.
Namun tidak sampai 30 menit, massa buruh keluar dari permukiman tersebut, dengan cepat mendekati lokasi kejadian awal dan kembali melempari barisan polisi. Kerusuhan pun kembali terjadi.
Tabung gas air mata meletus lagi berkali-kali di udara. Para personel brimob yang baru tiba pun segera membantu memecah konsentrasi massa buruh.
Suasana mulai dapat dikendalikan penuh oleh polisi setelah puluhan pasukan pengurai massa mengejar dan membubarkan kelompok-kelompok kecil massa di sepanjang ruas jalan Tanjung Uncang.
Sejumlah pimpinan serikat pekerja dan buruh mengatakan tidak bertanggung jawab terhadap kejadian ini dan kalau pun ada penahanan oleh polisi karena secara resmi mereka tidak melakukan unjukrasa dan mogok kerja pada hari ini.
Sumber : bisnis-kepri.com
Sejumlah saksi mata mengatakan kejadian berawal dari adanya konvoi ribuan buruh yang berasal dari beberapa perusahaan galangan kapal di kawasan itu.
Saat melalui PT ASL Shipyard yang berlokasi persis di pinggir ruas jalan utama Tanjung Uncang mereka berhenti dan mengajak para pekerja di perusahaan itu untuk ikut melakukan mogok kerja.
Namun para pekerja PT ASL menolak ajakan tersebut dan memilih untuk tetap bekerja. Penolakan itu pun akhirnya mengundang reaksi keras dari massa buruh.
Polisi pun datang dan mencoba melerai kedua pihak, tetapi gagal. Bahkan kemudian polisi lah yang menjadi sasaran massa buruh yang seketika melakukan pelemparan batu. Kerusuhan pun pecah.
Pada awalnya, pasukan pengurai massa yang datang tidak lama berselang, dapat mengendalikan kondisi yang berlangsung dengan jarak dekat itu dengan melepaskan lebih dari sepuluh kali tembakan tabung gas air mata ke arah buruh.
Massa buruh pun tercerai-berai ke berbagai arah, sebagian besar masuk ke kawasan permukiman yang berada sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. Suasana sempat reda.
Namun tidak sampai 30 menit, massa buruh keluar dari permukiman tersebut, dengan cepat mendekati lokasi kejadian awal dan kembali melempari barisan polisi. Kerusuhan pun kembali terjadi.
Tabung gas air mata meletus lagi berkali-kali di udara. Para personel brimob yang baru tiba pun segera membantu memecah konsentrasi massa buruh.
Suasana mulai dapat dikendalikan penuh oleh polisi setelah puluhan pasukan pengurai massa mengejar dan membubarkan kelompok-kelompok kecil massa di sepanjang ruas jalan Tanjung Uncang.
Sejumlah pimpinan serikat pekerja dan buruh mengatakan tidak bertanggung jawab terhadap kejadian ini dan kalau pun ada penahanan oleh polisi karena secara resmi mereka tidak melakukan unjukrasa dan mogok kerja pada hari ini.
Sumber : bisnis-kepri.com
No comments:
Post a Comment