Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo) Kabupaten Bintan, Jamin Hidajat, menilai proses pembahasan upah
minimum kabupaten (UMK) Bintan 2013 oleh Dewan Pengupahan (DP) yang
bisa mengusulkan satu angka ke Gubernur Kepri sebesar Rp2.283.000
dinilai sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Apalagi dalam
pembahasan tidak terjadi penyimpangan dan semua tahapan sudah di
jalankan.
"Prosedur sudah berjalan baik.
Artinya, sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal tersebut juga
sebuah contoh kepastian hukum yang diharapkan oleh para pengusaha," ujar
Jamin Hidajat kepada BATAMTODAY.COM di Lobam, Jumat (29/11/2013).
"Bisa
dibayangkan jika setiap pembahasan UMK diselesaikan dengan cara turun
ke jalan atau demonstrasi. Jelas hal tersebut menjadi kekhawatiran bagi
pengusaha dan investor. Karena hal seperti itu dianggap para investor
daerah ini sudah tidak kondusif dan tidak nyaman untuk menanamkan
investasi," katanya.
Menurut dia, investor
tidak takut dengan UMK. Yang ditakutkan hanya masalah keamanan dan
kenyaman dalam berinvestasi. Sehingga semua pihak harus bisa menyamakan
persepsi untuk memajukan daerah.
Kenaikan upah
yang diiringi dengan naiknya harga kebutuhan pokok sampai saat ini
memang terus menjadi dilema tersendiri karena kenaikan harga kebutuhan
tak terkontrol. Sehingga berapapun besarnya upah, tidak akan dirasakan
oleh para kaum buruh.
Sebaliknya, biaya
operasional produksi terus meningkat. Artinya, kenaikan upah tidak akan
mensejahterakan buruh, sementara posisi pengusaha semakin tertekan
karena biaya produksi.
"Pengusaha senang kalau
buruh sejahtera, tetapi kalau harga tidak bisa dikontrol jelas yang
diuntungkan adalah pihak lain. Yang memang memamfaatkan situasi
tersebut. Makanya peran pemerintah dalam mengontrol harga sangat
dibutuhkan," imbuhnya.
Ditanya untuk
perkembangan Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam yang saat ini sedang
lesu, Jamin menyampaikan, dalam waktu dekat memang belum ada investasi
baru yang akan masuk. Dia berharap investasi yang ada masih tetap
bertahan. Hal tersebut dimungkinkan karena saat ini masuk dalam tahun
politik, sehingga investor masih menunggu.
"Untuk
meningkatkan investasi, pengelola terus berusaha dan diharapkan pihak
pemerintah juga lebih giat mempromosikan daerah dan melihat peluang
untuk menarik investasi," harapnya.
Sumber : batamtoday.com
No comments:
Post a Comment