Sebanyak 3,7 juta buruh di bawah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) memilih tidak ikut mogok nasional yang akan berlangsung 30 Oktober 2013 hingga 1 November 2013. Hal ini berlawanan denganKonfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang memilih mogok nasional. "Ada 2 Konfederasi Besar yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang dipimpin Andi Gani Nena Wea dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Mudofir memutuskan tidak ambil bagian dalam mogok
nasional 30 Oktober hingga 1 November 2013," tegas Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea kepada detikFinance. Menurutnya Untuk KSPSI memiliki 3,7 juta anggota dari perusahaan-perusahaan multinasional seperti Freeport, Newmont dan Maspion. Andi mengatakan pihaknya memilih untuk memperjuangkan kenaikan upah minimum (UMP) 2014 melalui dialog dengan dewan pengupahan provinsi
dan kabupaten/kota."Kami ingin memaksimalkan perjuangan kami di dewan pengupahan karena kami masing-masing punya perwakilan di dewan pengupahan di semua tingkatan," katanya.
Ia menghormati dan menghargai langkah yang dilakukan KSPI di bawah Said Iqbal. Walaupun berbeda cara
penyampaian, ia dan kelompok Said Iqbal berkomitmen untuk memperjuangkan nasib para buruh di Indonesia. "Perjuangan kami intinya untuk kesejahteraan buruh Indonesia, ada yang lewat mogok nasional dan kami melakukan perjuangan di dewan pengupahan juga aksi besar besaran. Dan yang paling penting buat kami adalah agar pemerintah mau mendengar jeritan kaum buruh yang
sangat kesulitan saat kenaikan bahan bakar minyak mencapai 40% dan itu berpengaruh besar untuk kehidupan buruh," katanya.
"UMP saat ini sebenarnya hanya merupakan jaring pengaman Batas minimal upah untuk lajang yang bekerja dibawah 1 Tahun tetapi kenyataannya UMP dijadikan batas
tertinggi untuk upah buruh," cetusnya.
Sumber: detikfinance.com
No comments:
Post a Comment