Selama tahun ini ratusan buruh terus turun ke jalan menuntut kenaikan
kesejahteraan, menolak sistem karyawan lepas dan upah rendah. Akhir
Oktober ini mereka berencana berunjuk rasa lagi.
Kali ini buruh
bakal mendesak pemerintah menerapkan perhitungan upah layak dari 84 item
diajukan bukan, 60 poin versi pemerintah. Atau buruh meminta kenaikan
upah mencapai 50 persen.
Karena parameter 60 item KHL sangat
rendah. Misalnya, hanya diberikan sepuluh kilogram beras per bulan, lima
ikan segar, daging 0,7," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja
Indonesia Said Iqbal kepada merdeka.com Rabu lalu. "Padahal kita tahu
kebutuhan daging kalau gizi buruh mau baik minimal dua kilogram tiap
bulan."
Berikut penuturan Said kepada Alwan Ridha Ramdani saat ditemui di Hotel Mega Kuningan, Cikini, Jakarta Pusat.
Buruh akan mogok nasional akhir bulan ini, apa alasannya?
Kita
melakukan mogok nasional ini karena pemerintah dan pengusaha tidak
sungguh-sungguh melakukan negosiasi terhadap tuntutan disampaikan.
Tuntutan paling penting ada empat hal: naikkan upah minimum 50 persen
karena kita menggunakan 84 item kebutuhan hidup layak bukan 60 item KHL.
Alasan penolakan?
Kenapa kita menolak
60 item KHL walau sudah ada peraturan menterinya? Karena parameter 60
item KHL sangat rendah. Misalnya, hanya diberikan sepuluh kilogram beras
per bulan, lima ikan segar, daging 0,7 kilogram. Padahal kita tahu
kebutuhan daging kalau gizi buruh mau baik minimal dua kilogram tiap
bulan.
60 item KHL itu tidak ada bedak dan lipstik walau saya
disinisin oleh pengusaha atas permintaan ini. Buruh perempuan butuh dan
memakai bedak dan lipstik. Kalau mengikuti item 60 KHL itu tidak ada,
tetapi bedak dan lipstik harus tetap dibeli. Uangnya darimana?. Termasuk
ukuran rumah hanya 3x4 meter persegi dihuni oleh dua orang dan lainnya.
Jadi permintaan upah 50 persen rasional?
Permintaan
upah 50 persen itu rasional. Jakarta Rp 3,7 juta per bulan. Kalau ini
tidak dipenuhi, mogok nasional adalah jawabannya.
Tuntutan lainnya?
Kedua
isu tentang jaminan kesehatan. Undang-undang BPJS dan Undang-undang
SJSN mengatakan seluruh rakyat pada 1 Januari 2014 harus mendapatkan
jaminan kesehatan. Tidak ada lagi rakyat Indonesia ditolak kalau mau
berobat ke rumah sakit dan tidak bertahap.
Tetapi realitanya,
pengusaha dan pemerintah, khususnya pemerintah, hanya menginginkan 86,4
juta saja sebagai penerima bantuan iuran untuk orang miskin dan tidak
mampu. Kita menolak karena dengan demikian ada orang tidak bisa berobat.
Data resmi di sekretariat wakil presiden, orang miskin dan
tidak mampu 96,7 juta, artinya ada selisih 10,3 juta. Nantinya mereka
bisa ditolak saat berobat di rumah sakit.
Apakah mogok adalah jalan terakhir karena tuntutan selalu ditolak?
Kita
sudah sampaikan tuntutan kita. Aksi adalah pilihan terakhir ketika lobi
dan negosiasi tidak bisa dilakukan. Sekarang tanya Apindo dan pengusaha
hitam itu. Saya katakan pengusaha hitam karena ada pengusaha baik,
tetapi tertutupi oleh pengusaha hitam menguasai Apindo. Ada nggak mereka
perhatian soal sistem upah layak?
Kami punya, yaitu 84 item
hasil penelitian lembaga survei independen Akatiga dan Asia memotret
kebutuhan upah. Dari hasil survei itu kita punya gagasan dan konsep.
Pengusaha tidak punya konsep. Selalu bilang susah, ya susah karena
buruhnya juga susah.
Jadi mogok nasional sudah dipastikan?
Mogok
nasional ini sudah bisa dipastikan akan dilakukan pada 31 Oktober dan 1
November 2013. Mogok akan melibatkan tiga juta buruh di 20 provinsi,
bahkan tiga provinsi lagi akan terlibat. Dari 200 kabupaten/kota, sudah
pasti 150 kabupaten/kota. Juga melibatkan ratusan ribu perusahaan di 40
kawasan industri.
Biodata
Nama:
Ir. Said Iqbal ME
Tempat dan Tanggal Lahir:
Jakarta, 5 Juli 1968.
Pekerjaan:
Manajer PT. Panasonic Health (PHCI), Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, Bekasi (1991-sekarang).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (2006-sekarang)
Ketua umum Serikat Pekerja di Panasonik (1992-1997)
Sekretaris Jenderal DPP Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) (19992006)
Anggota Dewan Pengupahan Nasional (2006-sekarang)
Pendidikan:
S2-Master Ekonomi Universitas Indonesia
S1-Politeknik Universitas Indonesia
S1-Teknik Mesin Universitas Jayabaya
Sumber : merdeka.com
No comments:
Post a Comment