Dilansir laman Business Insider, Jumat 24 Januari 2014, perusahaan-perusahaan Amerika Serikat di sektor manufaktur, ritel, dan rumah sakit saat ini memiliki pengelolaan terbaik di dunia.
Kondisi tersebut berdasarkan studi komprehensif yang dilakukan oleh sekelompok ekonom baru-baru ini.
Berita baik itu sebagai
prestasi AS atas penerapan manajemen perusahaan yang sangat baik, untuk
mendorong peningkatan pertumbuhan, produktivitas, dan profitabilitas.
Empat ekonom yang melakukan studi komprehensif tersebut yakni, Nicholas Bloom dari Stanford University, Christos Genakos dari Athens University of Economics and Business, Raffaela Sadun dari Harvard Business School, dan John Van Reenen dari London School of Economics.
Para ekonom tersebut telah melakukan penelitian selama 10 tahun dengan menyurvei 10.000 perusahaan di 20 negara. Mereka memfokuskan pada tiga kunci praktik pengelolaan perusahaan.
1. Pengawasan
Para peneliti meneliti bagaimana perusahaan melakukan pengawasan setiap hari, dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut untuk melakukan perbaikan.
2. Target
Perusahaan dinilai dari seberapa baik mereka menetapkan tujuan dan target, melacak hasil, dan bagaimana mereka memberikan alasan, apabila hasil yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan target.
3. Insentif
Peneliti menilai perusahaan pada sistem pemberian promosi dan penghargaan kepada para pekerja. Bagaimana perusahaan mempekerjakan karyawannya, dan mempertahankan kinerja perusahaan.
Penelitian itu menyimpulkan perusahaan-perusahaan Amerika mendapatkan skor tertinggi untuk dua dari tiga kunci pengelolaan perusahaan.
Adapun, perusahaan-perusahaan di Jepang mendapatkan nilai terbaik pada penerapan target perusahaan.
Berikut adalah peringkat negara dengan pengelolaan perusahaan-perusahaan manufaktur terbaik di dunia.
1. Amerika Serikat
2. Jepang
3. Jerman
4. Swedia
5. Kanada
6. Australia
7. Inggris
8. Italia
9. Prancis
10. New Zealand
Apa yang mendorong Amerika Serikat bisa menempati posisi pertama?
Menurut para peneliti, salah satu alasan utamanya adalah persaingan pasar bebas pada pasar tenaga kerja di Amerika Serikat.
Chief executive officer (CEO) perusahaan juga berkontribusi pada praktik pengelolaan perusahaan. Para peneliti mencatat, perusahaan yang dimiliki dan dijalankan oleh pendirinya, cenderung dikelola terburuk, diikuti oleh perusahaan keluarga.
Sumber : vivanews.com
No comments:
Post a Comment