Massa dari Aliansi
Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng kembali menggelar demonstrasi
menuntut revisi upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2014. Mereka melakukan
unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jateng Jl. Pahlawan Kota Semarang,
Jumat (13/12/2013).
”Bila Gubernur Ganjar Pranowo tidak bersedia merevisi UMK 2014, maka
aliansi Gebang akan terus menggelar demonstrasi,” kata Koordinator Umum
Aliansi Gerbang, Nanang Setiyono. Dalam aksinya, buruh mengusung
beberapa spanduk dan poster antara lain bertuliskan “Revisi UMK 2014”
dan “Gaji Ganjar Tinggi, Upah Buruh Murah”.
Aksi diwarnai pembakaran sebuah boneka dengan foto wajah Gubernur
Jateng, Ganjar Pranowo, di dalam kurungan. ”Ini sebagai bentuk
kekecewaan kami terhadap Ganjar Pranowo,” tandas Nanang.
Nanang juga menyindir gaji Ganjar Pranowo yang masuk peringkat empat
teratas gubernur di Indonesia namun Ganjar tidak memperjuangkan upah
buruh. UMK 2014 Jateng masih ketinggalan dibandingkan provinsi tetangga,
seperti DKI Jakarta dan Jawa Timur yang telah mencapai Rp2 juta per
bulan. ”UMK Jateng paling tinggi Kota Semarang, Rp1,4 juta per bulan,
bahkan masih ada kabupaten yang UMK-nya di bawah Rp1 juta,” ungkapnya.
Gubernur, kata dia, tidak perlu mengalihkan siapa aktor yang
merekomendasikan atau mengusulkan UMK 2014, tapi mestinya memahami
konsepnya. ”Ganjar tidak bisa lepas tangan, sebab gubernur yang
menandatangani surat keputusan penetapan UMK,” tandasnya.
Aliansi Gerbang menuntut revisi UMK 2014 dan menetapkan kembali UMK
yang dihitung berdasarkan kebutuhan hidup layak (KHL) buruh lajang
Desember 2013 ditambah perkiraan inflasi 2014. Sebagaimana aksi aliansi
Gerbang sebelumnya, Ganjar tidak menemui pengunjuk rasa.
Terkait tuntutan revisi UMK, Ganjar berulang kali menyatakan tidak
akan melakukan revisi keputusan itu. Ganjar masih memegang kesepakatan
awal dengan buruh dalam pertemuan di Wisma Perdamaian yang telah
menyerahkannya penetapan UMK 2014 kepada Gubernur Jateng.
Sumber : solopos.com
No comments:
Post a Comment