Buruh pabrik
sepatu PT Indoprima di Kelurahan Meri, Kota Mojokerto, Jawa Timur,
memilih meliburkan diri setelah pabrik tempatnya bekerja diamuk si jago
merah, Senin malam, 3 Februari 2014. "Tidak semua gudang terbakar sih,
tapi asap bekas kebakaran mengganggu pernapasan. Makanya kami sementara
tidak kerja," kata salah satu buruh, Komariah, Selasa, 4 Februari 2014.
Meskipun belum ada pemberitahuan dari manajemen pabrik, banyak buruh
yang memilih tidak bekerja. Penyebab kebakaran pabrik sepatu dan sandal
tersebut masih diselidiki Kepolisian Resor Mojokerto Kota. "Kami meminta
bantuan Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya untuk melakukan
penyelidikan," kata Kepala Kapolres Mojokerto Kota Ajun Komisaris Besar
Wiji Suwartini. Kepolisian juga masih meminta keterangan sejumlah orang
yang mengetahui awal mula terjadinya kebakaran.
Tidak ada
korban jiwa dalam kebakaran ini karena peristiwanya terjadi pada malam
hari saat di luar jam kerja. Belum diketahui muasal api. Tahu-tahu api
sudah menyambar bahan baku sepatu dari kulit, karet, plastik, dan busa.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Setelah berjibaku lebih dari dua jam kebakaran baru bisa diatasi.
Padamnya api menyisakan asap mengepul dari gudang bahan baku.
Diperkirakan kerugian PT Indoprima mencapai puluhan hingga ratusan juta.
Kerugian paling besar berasal dari dua gudang yang ludes dilalap api.
Namun, manajemen PT Indoprima sendiri belum bisa dikonfirmasi perihal
kerugian yang diderita.
Hingga Selasa siang ini, asap bekas
kebakaran masih mengepul meskipun api sudah padam. Bau asap yang
menyengat menggangu penghuni pemukiman setempat. "Baunya menyengat,
mungkin karena dari bahan kulit yang terbakar," kata Totok, salah
seorang warga Perumahan Griya Permata Meri.
Sumber : tempo.co
No comments:
Post a Comment